Papua Masih Butuhkan Akses Internet, Wellem Ramandei Desak Program Pembangunan BTS Harus Dilanjutkan

- 17 Maret 2023, 23:43 WIB
 Wakil Ketua Komite Tetap Tata Kelola Perdagangan Pertanian, Perhutanan & Peternakan, Perikanan Kawasan Perbatasan (KADIN Indonesia), Wellem Yan Ramandei
Wakil Ketua Komite Tetap Tata Kelola Perdagangan Pertanian, Perhutanan & Peternakan, Perikanan Kawasan Perbatasan (KADIN Indonesia), Wellem Yan Ramandei /Foto Pribadi WYR/

PORTAL PAPUA   Wakil Ketua Komite Tetap Tata Kelola Perdagangan Pertanian, Perhutanan & Peternakan, Perikanan Kawasan Perbatasan (KADIN Indonesia), Wellem Yan Ramandei mengatakan, sangat mendukung proses hukum  penyediaan infrastruktur base transceiver station atau BTS 4G beserta infrastruktur pendukungnya., yang dilakukan Kejaksaan Agung harus dilakukan sebagaimana mestinya.

"Untuk mendukung program percepatan internet di kampung -  kampung, maka  alangkah baiknya pekerjaaBaca Juga: Kerjasama BIN dan PMI Mampu Fasilitasi Petani Daerah di Papuan yang tidak bermasalah dapat terus berjalan dan dilanjutkan," ujar Wakil Ketua Komite Tetap Tata Kelola Perdagangan Pertanian, Perhutanan & Peternakan, Perikanan Kawasan Perbatasan (KADIN Indonesia), Wellem Yan Ramandei, saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut, di Jakarta, Jumat, 17 Maret 2023.

 

Wellem Yan Ramandei menyampaikan, bahwa proses hukum berjalan, namun pekerjaan yang tidak bermasalah juga harus jalan, mengingat kebutuhan masyarakat saat ini sudah sangat banyak bergantung pada keberadaan internet.

Tower BTS 4G yang dibangun BAKTI Kemenkominfo di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dalam rangka pelayanan digital di pelosok.
Tower BTS 4G yang dibangun BAKTI Kemenkominfo di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal dalam rangka pelayanan digital di pelosok.

"Pekerjaan pembangunan penyediaan infrastruktur base transceiver station atau BTS 4G harus berjalan sebab semua masyarakatkan butuhkan internet , mulai aktifitas belajar mengajar hingga ekonomi digital," jelas Wera, sapaan akrab Pria asal Papua ini.

Dirinya mengakui, saat inibanyak masyarakat yang sudah menjalankan roda ekonomi melalui media sosial maupun marketplace.

Baca Juga: Moeldoko Center Papua Siap Kawal Pembangunan Jalan Kemiri - Depapre yang Mulai Dikerjakan

"Jika proses hukum tidak dipisahkan, maka sangat berdampak pada percepatan program ini, terlebih dengan telah dicabutnya akses TV analog, masyarakat di pedalaman tidak dapat lagi menikmati tayangan berita dan lain entah dari Google maupun YouTube," ungkap Wellem Yan Ramandei.

Wellem Ramandei menuturkan, sangat ironis dan sangat kasihan melihat situasi di pedalaman saat ini, akhirnya masyarakat jadi buta informasi, sementara  tujuan dari program internet masuk kampung ini adalah untuk menghapus stigma masyarakat kampung yang buta internet, apalagi keberadaan tv analog telah dicabut dan dialihkan ke tv digital yang sudah pasti bergantung pada akses internet.

 

Sebagaimana kita ketahui, Pembangunan BTS 4G merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif bagi masyarakat bermukim di wilayah 3T di Papua dan Papua Barat

Baca Juga: Gianni Infantino Kembali Terpilih Sebagai Presiden FIFA

"Proses hukum tetap harus dilakukan, namun alangkah baiknya dapat dipisahkan mana yang bermasalah mana yang tidak, sehingga pekerjaan yang belum berjalan dapat terus bergulir dan masyarakat bisa dengan cepat menikmati program ini," ucap Wellem Yan Ramandei berpesan.

. “Saya sangat mendukung proses hukum ini karena internet saat ini sudah menjadi kebutuhan Utama masyarakat, mulai pendidikan hingga ekonomi sangat bergantung pada internet” Kata Wera, menutup keterangan yang disampaikan kepada media portalpapua.pikiran-rakyat.com.***

Editor: Eveerth Joumilena


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x