Akses Internet Jaringan Wifi Belum Merata di Papua dan Papua Barat, Bahkan Banyak Tempat Tidak Ada

- 24 Juni 2022, 10:38 WIB
Ilustrasi jaringan WiFi.*
Ilustrasi jaringan WiFi.* /Pixabay/

PORTAL PAPUA  - Luas wilayah dan kondisi geografis menjadi penyebab utama akses jaringan telepon seluler tidak merata di Papua dan Papua Barat. Selama ini, tower telepon seluler hanya mudah dijumpai di perkotaan atau sekitar ibukota kabupaten.

Hal ini disampaikan Peneliti arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hari Suroto, dalam tulisannya yang diterima Portal Papua, Jumat, 24 Juni 2022.

 Baca Juga: 26 Pemain Ikut TC Timnas Wanita di Jakarta, Solo dan Papua Penyumbang Terbanyak

Dikatakan, tower telepon seluler sangat sulit dijumpai di daerah pedalaman atau wilayah yang jauh dari ibukota kabupaten.

"Namun walaupun suatu distrik terdapat tower telepon seluler di distrik, bukan berarti akses internet mudah, karena itu hanya tower telepon 2G saja," ujar Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional, Hari Suroto.

Drinya mencontohkan,  hal ini seperti di Distrik Kokas, Kabupaten Fakfak, jaringan 2G ada tapi akses internet tidak ada.

Baca Juga: Inilah Makna Filosofi dan Cara Santap Papeda Sebagai Makanan Khas Papua Bersama Jungle Chef Charles Toto

"Untuk wilayah Papua dan Papua Barat, internet atau jaringan telepon seluler 4G hanya terdapat di perkotaan dan ibukota kabupaten.
Namun bagi traveler yang akan berkunjung ke pedalaman Papua, walaupun jaringan telepon seluler tidak ada, jangan khawatir, masih dapat berkomunikasi dengan layanan internet satelit," katanya.

 

Hari Suroto menuturkan, internet satelit adalah oase di pedalaman Papua, sangat membantu penduduk pedalaman dalam berkomunikasi. Internet satelit ini, biasanya disewakan per jam dengan membeli voucher, akses internet satelit per jamnya15 ribu rupiah, untuk akses empat jamnya 50 ribu rupiah.


"Misalnya saja di Distrik Okbibab, Pegunungan Bintang, Papua, distrik ini dikenal sebagai penghasil kopi arabika terbaik di Papua, akses transportasi menuju distrik ini hanya dapat dilakukan dengan pesawat kecil. Tidak terdapat jaringan telepon seluler di Distrik Okbibab, namun terdapat internet satelit, sehingga petani dan pembeli kopi di Jayapura dapat berkomunikasi menggunakan WhatsApp atau Messenger," jelasnya.

Baca Juga: Kerajaan Allah Bukan Soal Makan Minum, Tetapi Soal Kebenaran, Damai Sejahtera dan Sukacita

Ditambahkan, dirniya mencontohkan, contoh lainnya di Kampung Goras, Distrik Mbahamdandara, Kabupaten Fakfak, Papua Barat, tidak terdapat tower telepon seluler, untuk bertelpon seluler 2G harus naik bukit di tengah hutan, tapi akses internet mudah diakses di kampung melalui internet satelit dengan membeli voucher.


Namun akses internet satelit ini sangat tergantung kondisi cuaca dan listrik. Jika terjadi hujan petir maka internet satelit dipadamkan. Internet satelit juga tergantung pada generator listrik, di pedalaman Papua, generator listrik hanya beroperasi 6 jam, mulai pukul 18.00 petang hingga 24.00 tengah malam. Sedangkan generator listrik tergantung pada ketersediaan bahan bakar.


"Untuk beberapa wilayah, internet satelit menggunakan listrik dari solar sel, namun solar sel tergantung pada ketersediaan sinar matahari, jika mendung maka energi listrik yang tersimpan sangat sedikit," kata Hari Suroto.***

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x