Renungan Kristen Sambut Perayaan Natal, Perkataan Kiat Sebagai Anak - Anak Allah Hendaknya Membangun

- 25 Desember 2023, 05:25 WIB
Selamat Merayakan Natal Bagi Umat Nasrani di Indonesia.
Selamat Merayakan Natal Bagi Umat Nasrani di Indonesia. /LPC/

PORTAL PAPUA  - MEMANG BOLEH SEMANIS ITU?
"Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang."(Amsal 16:24)

Salah satu manifestasi buah roh adalah kelemahlembutan. Buah roh ini seharusnya merupakan karakteristik setiap anak-anak Tuhan. Kelemahlembutan disini tidak berbicara soal sentuhan atau cara bicara yang tertata santun dan lembut cara penyampaiannya. Kelemahlembutan yang dimaksud adalah karakter yang muncul dari dalam keluar.

Sekalipun mungkin memiliki foto karakter merah, namun baik perkataan atau sikapnya bisa terkontrol oleh karakter kelemahlembutan. Sehingga, tidak jarang hanya dengan satu kalimat saja, orang yang mendengarnya bisa tersentuh dan tunduk.

“Memang boleh semanis itu?” Ya! Kehidupan kita memang harus semanis itu, terutama di dalam hal perkataan. Perkataan yang kita ucapkan hanya menimbulkan dua dampak; melukai atau menyembuhkan. Di sinilah peran roh kelemahlembutan harus mendominasi dalam kehidupan kita.

Roh kelemahlembutan memampukan kita berperangai serupa dengan Kristus. Perkataan yang sekalipun berupa teguran atau menyatakan kesalahan, tidak akan menimbulkan luka bagi orang yang mendengarnya. Perkataan itu dikatakan menyenangkan seperti sarang madu, manis bagi hati dan obat bagi tulang-tulang, yang justru menyembuhkan dan menuntun seseorang kepada pertobatan.

Kehidupan kita adalah suratan terbuka bagi semua orang. Bak buah yang ranum, siap dipetik dan dinikmati. Dunia menaruh standar yang tinggi dari kehidupan kekristenan; penuh kasih, mudah mengampuni, sabar, tidak membalas kejahatan dengan kejahatan, dan perkataannya menentramkan. Inilah yang membedakan hidup kita dengan dunia.

Perkataan kita sebagai anak-anak Allah kiranya membangun, memberikan semangat, memberkati, dan menyembuhkan. Ibarat sebuah doa yang baik demikian yang dikehendaki keluar dari perkataan kita.

Amsal mengibaratkan perkataan yang menyenangkan itu seperti sarang madu. Artinya, terus menghasilkan madu, dan menyimpan madu.

Perkataan yang menyenangkan bukan berarti apa yang kita ucapkan harus menyenangkan hati semua orang. Bukan begitu maksudnya. Apa yang kita ucapkan bukan untuk diperdebatkan, bukan untuk menyerang, bukan untuk mencari dukungan, atau memanipulasi publik.

Perkataan kita benar-benar dikontrol atau dikendalikan oleh roh kelemahlembutan yang bersumber dari firman Tuhan. Jadi, apa yang kita penuhi di dalam muara hati kita atau sarang hati kita, itulah yang akan keluar nantinya melalui perkataan kita. Hendaklah muara hati kita atau sarang hati kita penuh dengan hal yang manis dan menyenangkan, sehingga orang-orang akan mengeluarkan statement “Memang boleh semanis itu ?” (LA)

Questions:
1. Menurut Anda bagaimana seharusnya karakteristik seorang warga kerajaan Allah dengan statement "Memang boleh semanis itu?"
2. Apa yang dimaksud dengan perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu?

Values:
Salah satu karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang warga kerajaan Allah adalah memiliki roh kelemahlembutan. Teladan kita adalah Tuhan Yesus, Raja kita; "Belajarlah padaKu, sebab Aku lemah lembut dan rendah hati".

Kingdom's Quotes:
Sarang madu dapat menyegarkan dan menyembuhkan, demikian perkataan kita. Memang boleh semanis itu?

 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai.”
__ Yesaya 9.6

Sebuah janji besar diberikan kepada bangsa Israel di tengah masa yang sangat penuh gejolak. Nabi Yesaya membawa pesan pengharapan ini. Yesus adalah Penasihat Ajaib yang memenuhi kebutuhan kita dan memahami hati kita.

Yesus adalah Tuhan Yang Mahakuasa yang mengalahkan dosa dan kematian sehingga kita bisa bersama Tuhan selamanya. Yesus adalah Pribadi yang kekal. Yesus adalah Raja Damai, yang memberikan kebebasan sejati kepada semua orang yang mengikuti-Nya.***

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah