Bupati Keerom Resmikan Situs Rohani Patung Tuhan Yesus Memberkati di Bukit Yowong

- 22 Desember 2022, 21:26 WIB
Dok (Lintas Papua.com)
Dok (Lintas Papua.com) /

 

PORTAL PAPUA -- Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, dan Forkompinda Keerom, melaksanakan peletakan batu pertama Situs Rohani ‘Patung Yesus Memberkati’ di Bukit Yowong, yang dilaksanakan siang tadi, Kamis 22 Desember 2022.

Dalam sambutannya, Bupati Keerom, mengemukakan bahwa keberadaan Situs Rohani Yowong ini memiliki nilai filosofis dan nilai spiritualis bahwa orang Keerom tak bisa terpisah dari Tuhannya.

‘’Patung ini membuktikan sebuah symbol bahwa orang Keerom tidak bisa terpisah dengan Tuhan Allah-nya, sama seperti ikan tak bisa keluar dari air, pohon tercabut dari tanah. Kalau itu yang terjadi maka ikan atau pohon akan mati, demikian juga orang Keerom, tak bisa terpisah dari Tuhannya,’’ungkap Bupati dalam sambutannya di kesempatan tersebut.

Dalam acara peletakan batu pertama ini, hadir juga Pastor John Bunay, Pr, Pastor Kris Bidi SVD (Pastor Dekan Dekenat Keerom), Pdt. Criss Aba (FKUB dan Klasis GKI Keerom), AKBP. Christian Aer, SH, SIK (Kapolres Keerom), Trisiswanda Indra N, SPt (Sekda Keerom), Fabianus Tafor dan Anselmus Tafor (Tokoh adat), Anton Tafor (Plt. Kepala Kampung Yowong), dan tamu undangan lainnya.

Bupati Keerom, Piter G saat beri keterangan kepada awak media usai  peresmian Patung Tuhan Yesus, Kamis  22 Desember 2022
Bupati Keerom, Piter G saat beri keterangan kepada awak media usai peresmian Patung Tuhan Yesus, Kamis 22 Desember 2022
Bupati menambahkan bahwa Kwembo Kentkei Girgura Kentsuwri bukan hanya motto pembangunan di Keerom, namun juga telah menjadi design dari pembangunan di Keerom termasuk design fisik kewilayahan, bahwa orang Keerom tidak bisa terpisah dari Tuhannya.

Dalam sesi wawancara, ia menambahkan bahwa keberadaan situs rohani patung Yesus Memberkati ini bukan hanya untuk keperluan rohani atau spiritualitas tetapi juga akan difungsikan sebagai ruang publik, dimana masyarakat bisa berkumpul dan berinteraksi. Tetapi juga ada kegiatan yang berkaitan wisata, misalnya wisata rohani dan lain-lain.

‘’Kita harapkan patung ini berdiri dan menjadi magnet untuk arus kunjungan dari luar, orang bisa datang bukan hanya dari keerom, tapi juga dari luar Keerom dan mau mengeluarkan biaya untuk berbelanja. Karena selain situs rohani, landscape-nya juga akan ditata menarik, dari sisi topografi, hutan dan sungai yang ada dibawah, ada juga gazebo dan semacam café, both yang menjual kuliner, souvenir, sehingga ada atraksi dan aktivitas wisata,’’lanjutnya.

Pembangunan Situs Rohani tersebut diperkirakan akan memakan waktu sekitar 6 bulan. Proses pembuatannya merupakan kemitraan antara pemerintah dan gereja baik untuk design filosofis dan design teknis. Dari sisi estetika wilayah, situs ini akan menjadi Yowong sebagai pintu masuk Keerom akan menjadikan Yowong sebagai sebuah Kawasan Wisata.

‘’Ini bagian dari kita menggali potensi daerah, wisata alam yang berbasis budaya dan rohani. Utamanya kita mempersiapkan wajah Keerom untuk menyambut Pesparawi tahun 2024 dimaana akan ada 6 gubernur, 50-60 Bupati/Walikota dan sekitar 6000 peserta dari tanah Papua, ini akan jadi melting poin dan Kawasan interaksi sosial. Diharapkan situs ini bisa dinikmati tahun depan,’’pungkasnya. ***

Editor: Silas Ramandey


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x