Network
/photo/2023/06/21/2005604086.jpg)
PORTAL PAPUA - Etnis Yali di Kabupaten Yalimo, Lembah Baliem bagian timur, Papua Pegunungan mengenal mitos asal usul buah pandan berwarna merah atau yang saat ini dikenal sebagai buah merah.
Hal ini disampaikan oleh Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan BRIN, Hari Suroto, sekaligus menjelaskan kisahnya, dalam keterangan yang diterima media online, Minggu, 5 April 2024.
Hari Suroto menjelaskan, begini kisahnya, buah merah dulunya berwarna hitam dan makhluk mistis memberitahukan pada seorang pria Yali bahwa buah pandan berwarna hitam tersebut akan berubah menjadi merah.
"Setiap hari pria tersebut terus menerus pergi melihat apakah sudah menjadi merah. Suatu hari seorang wanita pergi melihat buah pandan hitam tersebut. Dia adalah adik pria tersebut," katanya bercerita.
Selanjutnya dalam ceritra tersebut, Adik pria tersebut, Dia mengoleskan darah ke buah tersebut.
Sesudah dia mengoles buah itu dengan darah, dia mengatakan pada kakak laki-lakinya: "Kakakku, pergilah dan lihatlah akan buah itu!"
Dia kemudian pergi dan melihat, bahwa buah itu seluruhnya menjadi merah. Dia kemudian memetiknya dan memasaknya. Dengan sebuah pisau tulang kasuari dia membelahnya, memasaknya dan memakannya.
Oleh karena kejadian itu, orang mengira kaum wanita telah memberikan buah itu untuk selamanya kepada kami kaum pria. Itulah sebabnya mengapa kaum wanita etnis Yali tabu memakannya, karena wanita itu telah mengoles buah itu dengan darah.***
