Berdoa Menentang Aborsi, Seorang Pastor Katolik Ditangkap Polisi

10 Juni 2021, 05:27 WIB
Ilustrasi aborsi. /Pixabay/ /Ilustrasi aborsi. /Pixabay/

PORTAL PAPUA-Seorang imam atau pastor Katolik ditangkap oleh polisi akhir pekan lalu hanya karena berdoa menentang aborsi di sebuah klinik aborsi di Ohio, Amerika Serikat.

Pastor Katolik tersebut adalah Pastor Fidelis Moscinski, CFR. Ia merupakan Pastor Fransiskan yang terpaksa diseret keluar dari sebuah gedung beralamat 2127 State Road dengan tangan diborgol sambil berlutut dan dibawa ke tempat parkir oleh dua orang polisi yang berhenti di mobil 911 Polisi Air Terjun Cuyahoga.

Baca Juga: Ketua, Wakil dan Anggota Pansus Otsus mengutarakan keprihatinnya terkait HAM di Papua

Saat tiba di mobil tersebut, dua orang polisi itu berusaha memasukan Pastor Fidelis yang dalam keadaan tangan diborgol, masuk ke dalam mobil.

Aksi penangkapan Pastor Katolik yang berumur 51 tahun tersebut tersebar luas di media sosial lantaran diposting oleh The Catholic Theology pada hari Sabtu, 5 Juni 2021.

Baca Juga: Ungkap Profesor Brian Cox tentang Peradaban Awal Manusia  

Tidak hanya itu, Red Rose Rescue, gerakan pro-kehidupan, yang juga Pastor Fidelis terlibat di dalamnya, memposting di Facebook pada hari Jumat bahwa misi mereka di klinik aborsi Ohio, Pusat Wanita Ohio Timur Laut di 2127 State Road berhasil meskipun Pastor dan tiga “penyelamat” lainnya atas bayi yang belum lahir ditangkap.

Postingan tersebut menyertakan foto-foto fasilitas dan anggota kelompok mereka yang memegang papan tanda untuk mencegah wanita hamil yang datang ke fasilitas untuk melakukan aborsi.

“Misi Penyelamatan Red Rose hari ini di Air Terjun Cuyahoga, Ohio. Banyak ibu dijangkau dengan belas kasih dan cinta di dalam pusat pembantaian. Terima kasih, Tuhan!” kata Red Rose, sebagimana dikutip dari TempusDei, Rabu, 9 Juni 2021.

Baca Juga: Diduga Melakukan Pelecehan Seksual, Lawless Jakarta: Gofar Hilman Bukan Bagian dari Kami

“Tolong doakan tiga wanita muda dan Pastor Fidelis, CFR agar mereka segera dibebaskan. Berdoalah terutama bagi mereka yang terancam dengan kekerasan mematikan dan eksploitasi aborsi, dan mereka yang melakukan kejahatan keji terhadap kemanusiaan ini,” tambah Red Rose.

Sebenarnya, penangkapan terhadap Pastor Fidelis bukan baru kali pertama. Rupanya, ia terbiasa ditangkap dari berbagai pusat aborsi karena pembelaannya untuk “bersaksi” bagi yang belum lahir sebagai bagian dari Red Rose Rescue.

Sebenarnya, Pastor Fidelis beserta tiga rekan lainnya ditangkap oleh polisi juga karena menolak meninggalkan fasilitas aborsi.

Baca Juga: Setelah Menjalani Masa Tahanan, Jerinx Bebas Murni

Bahkan Pastor Fidelis bersama 3 rekannya menyatakan bahwa mereka tidak akan pergi.

Ketiga rekan Pastor Fidelis tersebut ialah Laura Giles (56) dari Pennsylvania, Audrey Whipple (18)dari Michigan, dan Clara McDonald (62) dari New York.

Perlu diketahui, Red Rose Rescue adalah kelompok pro-kehidupan terkenal yang mendatangi klinik aborsi dan mengadakan protes di luar sambil membujuk mereka yang datang untuk mengubah keputusan mereka dari melakukan aborsi.

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler