Kebenaran Yang Memerdekakan, Jika Kita Dalam Firman Tuhan Pastilah Kita Adalah Murid Nya

14 Mei 2022, 06:00 WIB
Ayat Alkitab Dalam Kitab Mazmur. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA  -  “Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: “Jikalau kamu tetap di dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu” (Yohanes 8:31-32).

Pada zaman Perjanjian Lama, kita tahu bagaimana bangsa Israel hidupnya dibatasi oleh hukum taurat, dan Allah sendiri yang menjadi hakim di tengah-tengah mereka. Bila ada yang kedapatan melanggar dan lalai dalam mentaati hukum taurat, maka ia akan dihukum sesuai aturan-aturan yang ada di dalam hukum taurat.

Baca Juga: Renungan Kasih Tuhan, Inilah Tiga Pilar Penting Hidup Kekristenan

Tidak hanya itu, ternyata hal ini pun masih dipegang teguh oleh para ahli taurat dan orang-orang farisi di zaman Perjanjian Baru. Dalam menghakimi atau memberi hukuman kepada orang yang kedapatan melanggar, mereka menghukumnya sesuai yang tertulis di dalam hukum taurat (Matius 5:17-48)    


Mungkin ada yang bertanya; “Bagaimana zaman itu orang bisa mentaati hukum taurat”? “Semudah itu kah orang mentaati hukum taurat”? “Apakah hukuman yang diberikan dapat membuat seseorang jera/tidak melakukan pelanggaran lagi”? Faktanya, justru banyak pelanggaran terjadi ketika hukum ditegakkan. Ini bukan karena hukumnya yang salah, tetapi kesadaran hukum seseorang lah yang tidak ada, makanya jadi mudah melanggar atau jatuh ke dalam dosa.


Ketika hidup kita memiliki kesadaran hukum, maka saya percaya hukum apa pun yang diberlakukan, kita pasti bisa mentaatinya.

Terlebih lagi sekarang, kita hidup di dalam zaman kasih karunia-Nya, kita menjadi orang-orang yang mengetahui Kebenaran dan Kebenaran itu telah memerdekakan kita (Yohanes 8:36). Kita menerima kasih dan pengampunan tanpa syarat dari Tuhan Yesus melalui kematian-Nya di atas kayu salib, dan menerima pembebasan atas kutuk dosa dan maut melalui kebangkitan-Nya pada hari ke-3.

Seharusnya, itu cukup membuat kita sadar akan hukum Kebenaran yang telah memerdekakan kita. Kita berpikir beribu-ribu kali untuk melanggarnya, dan berbuat dosa.

Baca Juga: Mendagri Ingatkan Tiga Bulan Sekali Para Penjabat Kepala Daerah Wajib Membuat Laporan Pertanggungjawaban


Kalau kita sadar bahwa Kebenaran telah memerdekakan kita, maka hukum itu pun akan memerdekakan kita dari rasa keterpaksaan untuk melakukan firman Tuhan, dari perasaan takut, dari intimidasi yang melemahkan kita dan selalu mengingatkan kita akan kegagalan-kegagalan kita di masa lalu, dari rasa tertekan, dari rasa bersalah karena sesekali mungkin kita bisa lalai namun kita segera bertobat.

Seorang Warga Kerajaan Allah bisa mentaati hukum Allah, karena ia mengetahui Kebenaran yang memerdekakan. Ia tidak akan menyia-nyiakan hidupnya dan kasih karunia yang sudah diberikan kepadanya, karena ia sudah benar-benar merdeka. (LA)

Questions:
1. Bagaimana seorang Warga Kerajaan dapat mentaati Hukum Allah?
2. Hal apa saja yang membuat seorang Warga Kerajaan bisa gagal dalam mentaati hukum Allah?

Values:
Seorang Warga Kerajaan Allah yang sudah dimerdekakan oleh Kebenaran, maka ia akan memiliki kesadaran untuk mentaati setiap hukum Allah.

Di mana ada Kebenaran, di situ pasti ada kemerdekaan.

Baca Juga: Paulus Waterpauw Resmi Dilantik Sebagai Penjabat Gubernur Papua Barat
“Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Sebab tidak mudah seorang mau mati untuk orang yang benar tetapi mungkin untuk orang yang baik ada orang yang berani mati. Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.”
__ Roma 5.6-8

Yesus tidak mati untuk kita karena Dia berharap pada siapa kita atau akan menjadi apa kita nantinya. Dia mati untuk kita karena Dia mengasihi kita dan tahu persis siapa kita dan apa jadinya kita tanpa Dia.  

Kita perlu bersyukur karena kita dibenarkan oleh Yesus dengan menanggung dosa kita ke atas diriNya dan memberi kita kasih karunia dan kebenaran.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: King's Sword

Tags

Terkini

Terpopuler