Inilah Bahaya Serius, Jika Konsumsi Garam Secara Berlebihan

- 24 Juni 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi Garam - Dalam sebuah ceramahnya, mendiang Syekh Ali Jaber pernah membagikan sebuah cara agar rumah aman dari energi negatif, yakni menggunakan garam.
Ilustrasi Garam - Dalam sebuah ceramahnya, mendiang Syekh Ali Jaber pernah membagikan sebuah cara agar rumah aman dari energi negatif, yakni menggunakan garam. /Foto: pixabay/analogicus/

PORTAL PAPUA - Sebagian besar makanan yang kita makan dan minum mengandung garam. Namun tahukah Anda bahwa garam bisa memengaruhi kesuburan Anda, terutama bagi Anda yang sedang mendambakan momongan?

Meskipun Food Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan merekomendasikan untuk mengonsumsi kurang dari 2.300 miligram natrium setiap hari, sulit untuk memperhatikan kadar ini ketika kandungan itu telah berbaur di dalam makanan. Faktanya, orang Amerika rata-rata makan sekitar 3.400 miligram sodium per hari.

Namun meskipun kita sadar akan manfaat dan bahaya garam, ada hal menakutkan lainnya bahwa garam memengaruhi kesehatan kita (dan tubuh kita).

Baca Juga: Inilah Makna Filosofi dan Cara Santap Papeda Sebagai Makanan Khas Papua Bersama Jungle Chef Charles Toto

Bagaimana garam memengaruhi kesuburan Anda barangkali adalah sesuatu yang tidak pernah benar-benar Anda pertimbangkan dan pikirkan, terutama saat Anda mengunyah kentang goreng asin atau keripik asin.

Sebagaimana dikutip PortalPapua.com dari Yourtango, sebuah studi tahun 2015  oleh University of Wyoming dan studi tahun 2020 yang  didanai oleh Deanship of Scientific Research di Princess Nourah dari Universitas Abdulrahman, keduanya mengungkapkan bahwa pola makan yang terlalu kaya akan garam sebenarnya mengganggu sistem reproduksi Anda.

Menurut ketua peneliti di University of Wyoming, Dori Pitynski, kadar lemak dan garam yang tinggi memiliki efek berlawanan bagi kesehatan reproduksi, sementara diet tinggi lemak dianggap mempercepat permulaan pubertas.

Baca Juga: Marilah Kepada Tuhan Semua Yang Letih Lesuh dan Berbeban Berat, Tuhan Memberkati dan Beri Jalan Keluar

“Tetapi penelitian kami menunjukkan bahwa tikus diberi makan diet tinggi garam, bahkan dengan diet tinggi lemak, masih akan menunjukkan penundaan permulaan pubertas," kata Dori.

Jika Anda punya anak dan ingin segera mempunyai anak, Anda juga perlu memberi perhatian khusus pada hal ini. Ini berarti bahwa asupan garam yang tinggi tidak hanya dapat menunda pubertas, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesuburan di kemudian hari.

Para ilmuwan melakukan dua set tes di mana mereka memberi makan satu kelompok tikus dengan diet tinggi garam dan tidak memberikan garam apapun kepada kelompok kedua. Menariknya, kedua kelompok tersebut menunjukkan tanda-tanda yang sama, yaitu mengalami keterlambatan pubertas.

 

Sementara itu, peneliti utama di Universitas Princess Nourah Abdulrahman, Sameh A. Abdelnour, melakukan penelitian tentang bagaimana garam memengaruhi kesuburan hewan.

Baca Juga: Pemekaran Daerah Otonomi Baru Atasi Persoalan di Papua

Sebagian besar hewan terpapar kandungan garam tinggi dalam air dan makanannya. Studi ini melihat bagaimana hewan yang diberi pakan dengan konsentrasi garam tinggi bereaksi terhadap kadar garam.

Diyakini bahwa garam menyebabkan reaksi buruk terhadap pertumbuhan dan fungsi reproduksi pada pria dan wanita karena penurunan regulasi hormon (testosteron, FSH, LH, dan leptin).

 

Studi Abdelnour menemukan bahwa garam meningkatkan faktor inflamasi di plasenta dan berdampak negatif pada kehamilan . Tetapi fokusnya adalah pada kinerja pertumbuhan, spermatogenesis , morfologi testis, dan fungsi sperma.

Ada hubungan antara mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi dan gangguan yang terjadi, seperti osteoporosis, obesitas , kanker, hipertensi, retensi air, diabetes, tekanan darah tinggi, demensia vaskular, penyakit kardiovaskular, penurunan kesehatan usus, penurunan fungsi jaringan, dan pemicu autoimun.

Hal Itu karena ketika seseorang mencerna garam, itu mengubah fungsi otak dan menyebabkan peradangan.

 

Jadi, garam tidak hanya memengaruhi tubuh Anda secara negatif, tetapi juga menekan perekrutan dan perkembangan folikel ovarium , yang meningkatkan infertilitas.

Studi ini secara khusus berfokus pada bagaimana kandungan garam yang tinggi memengaruhi fungsi sperma, regulasi hormonal, morfologi testis, penurunan berat testis, dan regulasi hormonal yang abnormal.

Temuan tersebut menyimpulkan bahwa garam dengan konsentrasi tinggi menyebabkan sperma mengalami stres oksidatif dan cedera, yang menurunkan kesuburan pria. Sedangkan pada wanita, diet garam tinggi menyebabkan penurunan produksi folikel ovarium, penurunan jumlah proliferasi sel, dan menginduksi apoptosis pada sel granulosa.

Baca Juga: Sakernas BPS 2020 Ungkap Persentasi Penerima Manfaat Kartu Prakerja, Papua Barat Hanya 0,08 Persen

Jika hal itu belum cukup untuk bagi Anda untuk mempertimbangkan menghindari berbagai camilan asin, perlu diketahui lebih lanjut bahwa garam menyebabkan plasenta mengembang dan berujung pada komplikasi kehamilan dengan menyebabkan terganggunya pengangkutan nutrisi untuk bayi.

Karena itu, konsentrasi garam yang tinggi bisa jadi menjadi alasan mengapa umat manusia mengalami tingkat kesuburan yang rendah saat ini. Nah, bagaimana pendapat Anda? Masihkah Anda berpikir untuk terus mengonsumsi garam secara berlebihan?***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: YourTango


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x