Sosok Mama Blandina, Bertani Tradisional Demi Hidup dan Sekolah Anak

- 15 Maret 2021, 21:21 WIB
Petani tradisional Mama Belandina
Petani tradisional Mama Belandina /PORTAL PAPUA/Elvis Romario

"Iya benar sekali, saya biasa bantu mama buka kebun. Saya yang biasa rintis hutan, tebang pohong, bersihkan ranting-ranting pohon lalu kasi tinggal sampai kering. Baru setelah itu, mama bakar dan bersihkan lalu mulai tanam," tutur Valentinus Iba, salah seorang buah hatinya yang setia membantunya di kebun.

Meski hanya seorang tukang kebun biasa, namun semangat Mama Belandina untuk terus bekerja patut diapresiasi. Ia mengaku semuanya demi putera keduanya, Habel Iba yang saat ini berada pada semester akhir Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Universitas Muhammadiyah Sorong.

Baca Juga: Mispersepsi Status, Gaji, dan Tunjangan PPPK dan PNS, Begini Penjelasan Mendikbud

Hasil panen kebun miliknya dijual di pondok yang dibuat secara gotong royong oleh masyarakat setempat di sepanjangruas jalan Provinsi yang menghubungkan Distrik Fef dan Kabupaten Manokwari. Sampai saat ini, belum ada pasar permanen yang dibuat pemerintah sehingga masyarakat di Fef hanya menjual hasil kebunnya di pondok-pondok kecil yang dibuat sendiri dengan bahan seadanya.

Mama Belandina juga  menjelaskan soal hasil kebunnya yang tidak terjual. Semuanya terjadi lantaran banyaknya pesaing lokal yang menjual hasil kebun yang sama, sementara daya jual pembeli pun sangatlah kurang.

"Saya jual hasil kebun, tapi biasa tidak laku semua. Banyak yang jual hasil kebun yang sama, baru orang yang beli sangat sedikit sekali. Makanya, saya punya sayur banyak yang layu dan terbuang percuma," tutur Mama Belandina. Mama Belandina pun berharap agar pemerintah Tambrauw bisa membantu menyediakan pasar yang layak bagi masyarakat di Fef. Ia pun meminta agar  pemerintah kabupaten bisa memberikan bibit-bibit tanaman kebun yang bisa ditanami sebab ia mengakui sangat kesulitan untuk memperoleh bibit terutama sayuran.

Baca Juga: Belanda di Papua: Laporan Jan Carstensz Tentang Papua Ditertawakan, Namun Kini Menjadi Kenyataan

"Saya harap dan mohon kepada Pemerintah Kabupaten Tambrauw supaya bisa perhatikan kami masyarakat kecil ini.Tolong pemerintah bantu kami bibit sayuran dan buatkan kami pasar supaya kami punya tempat untuk jualan yang layak," katanya memohon.

Saat ini sudah ada pasar yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten Tambrauw di Distrik Fef, hanya sayang tidak difungsikan sejak pertama kali dibangun hingga saat ini.

Elvis Romario

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x