Belanda di Papua: Laporan Jan Carstensz Tentang Papua Ditertawakan, Namun Kini Menjadi Kenyataan

- 15 Maret 2021, 10:29 WIB
Suasana Pelabuhan Merak Zaman Kolonial Belanda.
Suasana Pelabuhan Merak Zaman Kolonial Belanda. /Instagram @muhammad_abduh_jamhari

PORTAL PAPUA-Pada tahun 1606, kapal-kapal Belanda pertama berlayar di sepanjang pesisir Papua. Pada masa itu, Belanda telah mengambil alih kendali lalulintas perdagangan cengkeh dari Portugis, Spanyol dan Inggris.

Pelaut Belanda yang bernama Kapten William Jasz lantas berlayar sepanjang pesisir barat dan pesisir selatan Papua. Misi utamanya adalah pemetaan ia mendarat di berbagai tempat, salah satu tempat tersebut adalah muara Sungai Digul.

Baca Juga: Melihat Kesakralan Situs Triton dan Cangkang Triton Sebagai Alat Musik

Pada tahun 1616, dua orang pelaut Belanda Jacob le Maire dan Willem Schouten menjelajahi pesisir utara Papua, termasuk Biak dan Yapen. Willem Schouten kemudian memberi nama Kepulauan Biak dengan nama Kepulauan Schouten.

Sesudahnya, pada tahun 1623, Jan Carstensz dalam pelayarannya melintasi pantai selatan Laut Arafura sempat menyaksikan salju di puncak gunung tertinggi di Papua. Laporan perjalanannya menjadi bahan tertawaan orang-orang Eropa yang sulit menerima kenyataan bahwa di daerah tropis dekat khatulistiwa bisa ditemui adanya salju. Puncak tertinggi yang dilihat Cartensz itu sekarang dikenal dengan nama Puncak Jaya.

Baca Juga: Paus Fransiskus Pimpin Doa untuk Suriah dan Serukan Perdamaian

Pada tahun 1660, Belanda membuat kesepakatan dengan Sultan Tidore, yang menyebutkan bahwa tidak ada orang Eropa lain yang berhak masuk ke Papua selain Belanda. Dalam perkembangannya kemudian, Papua dimasukkan ke dalam wilayah jajahan Hindia Belanda. Namun karena Papua bukanlah merupakan sumber pemasukan ekonomi yang berarti bagi Belanda maka pulau ini hingga awal abad ke-20 tidak terlalu dihiraukan oleh Belanda.

Walaupun Papua diklaim menjadi jajahan Belanda, tetapi pemerintah Belanda mulai serius menjalankan pemerintahan di pulau ini awal abad ke-20. Papua dijadikan Belanda sebagai tempat pembuangan tahanan politik, dan menjadi tempat tugas yang baru bagi pegawai Belanda yang tidak disiplin menjalankan tugas di Pulau Jawa.

Baca Juga: Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein, Selasa, 16 Maret 2021 Raman Memecat Sarika dari Tanggung Jawabnya Pelayan

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x