Inilah Makna Filosofi, Cara Santap, Jenis Olahan hingga Manfaat Konsumsi Papeda dari Papua

- 12 Maret 2021, 09:36 WIB
ILUSTRASI Resep Papeda Ikan Kuah Kuning
ILUSTRASI Resep Papeda Ikan Kuah Kuning /Cookpad.com/Aya Latief

Uniknya, daun waibu tersedia di alam dalam dua varian warna, yaitu merah hati dan hijau. Daun pisang dan fotovea berperan sebagai penambah aroma, sehingga papeda bungkus menebarkan aroma yang khas. Daya simpan papeda bungkus ini bisa sampai satu bulan.

“Tak perlu disimpan di kulkas, tak perlu dihangatkan berulang-ulang. Simpan saja di meja,” kata Chef Chato, yang mengajak pemilik resto Papua di Jakarta untuk menggali kekayaan cita rasa resep tradisional Papua langsung di Tanah Papua.

3. Papeda berbumbu kaldu (Sinole)

Papeda tradisional rasanya hambar, karena campurannya hanya sagu, air jeruk (sebagai pengental), dan air. Yang menambah rasa adalah lauk dan sayur yang mendampinginya. Tapi, seperti nasi uduk yang berbumbu, ada pula papeda yang diberi bumbu. Hanya saja, kalau sudah dibumbui namanya bukan lagi papeda, melainkan sinole.

Sebelum dimasak, sagu dikeringkan dahulu dengan cara disangrai hingga mengeluarkan aroma asap yang sedap. Kemudian, sagu dimasak dalam kaldu ikan atau kaldu daging yang sudah dimasak selama 2-3 hari agar rasanya intens, sambil terus diaduk hingga mengental.

Ketika sinole matang, tinggal disantap saja, tak perlu ditemani lauk, karena di dalamnya sudah ada potongan-potongan ikan.


Tidak hanya memiliki cita rasa yang khas, papeda juga memiliki manfaat dan kegunaan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh kita.

Berikut ini beberapa manfaat papeda bagi kesehatan tubuh:

1. Mampu lenyapkan flek di paru-paru

Papeda bungkus punya khasiat unik, yaitu bisa membersihkan paru-paru dari flek. Karena itu, papeda bungkus yang sudah menginap beberapa hari sering dikonsumsi oleh mereka yang akan menjalani tes untuk masuk kepolisian atau militer.

Halaman:

Editor: Atakey

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah