Ritus Syukuran Unik Oleh Etnis-Etnis di Flores yang Menarik Untuk Dilewatkan

- 11 Maret 2021, 20:16 WIB
Ritual Gren Mahe
Ritual Gren Mahe /(Foto: Are de Peskim)/

PORTAL PAPUA-Selain keindahan alamnya, Flores, NTT kaya akan keragaman etnik dan suku. Selain bahasa yang berbeda-beda antara etnis yang satu dengan etnis yang lain, masing-masingnya memiliki bermacam tradisi dan ritual adat.

Berikut ritual adat sejumlah etnis di Flores yang menarik untuk dilewatkan;

Baca Juga: Terdampar dan Mati di Kepulauan Aru, Paus Sperma Dikuburkan dengan Ritual Adat

1) Gren Mahe

Gren Mahe merupakan ritual syukuran sekaligus penyucian diri yang biasa dilakukan oleh etnis Tana Ai. Etnis Tana Ai sendiri mendiami wilayah timur Kabupaten Sikka, NTT meliputi sebagian Kecamatan Waigete, sebagian Kecamatan Talibura dan Kecamatan Waiblama.

Gren Mahe biasanya dilakukan setiap 5 sampai 7 tahun sekali di masing-masing kesatuan adat atau Tana Pu'an. Ritual ini sesungguhnya berlangsung selama kurang lebih 1 bulan antara Agustus sampai November.

Tahapan yang paling ramai adalah tahapan terakhir yang dilangsungkan di lokasi ritual yang biasanya berada di atas bukit. Acara puncak tersebut diikuti oleh seluruh anggota komunitas dan terbuka bagi pihak luar. Biasanya berlangsung selama 2 hari 2 malam.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir 12 Maret 2021, Capricorn Evaluasi, Aquarius Waspada, Pisces Menasehati

Masyarakat akan menari mengelilingi menhir kayu yang disebut kanga. Ada juga tarian soka labit yang diadakan khusus bagi pria yang mana para pria menari berpasang-pasangan dan saling pukul menggunakan sebilah kayu yang telah disiapkan.

Halaman:

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x