Berawal dari Sengketa Tanah, Warga di Maybrat Papua Barat Tewas Dianiaya, Begini Kronologinya

- 9 Desember 2020, 13:32 WIB
Kapolres Sorong Selatan AKBP Sahat Maruli Hamonangan Siregar, SH (tengah), saat memberikan keterangan pers pada Selasa, 8 Desember 2020.
Kapolres Sorong Selatan AKBP Sahat Maruli Hamonangan Siregar, SH (tengah), saat memberikan keterangan pers pada Selasa, 8 Desember 2020. /Portal Papua/Yomi

Setibanya di depan rumah korban, pelaku meminta korban untuk membukakan pintu rumah dan palang patokan tanah yang dipersoalkan. Tanah yang disengketakan ini telah disiapkan untuk membuka kampung baru.

Korban lalu menanyakan kepada pelaku perihal kedatangannya, terkait nama dan identitas pelaku, namun tidak ditanggapi. Korban lalu mengambil anak panah dan mengajak anaknya untuk keluar dari rumahnya lewat pintu belakang. Menurut Kapolres, korban sebenarnya tidak bermaksud untuk memanah pelaku.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta SCTV Rabu 9 Desember 2020, Tyas dan Mentari Hilang Bersamaan, Ada Apa?

“Jika korban berniat untuk menyerang pelaku maka korban seharusnya melewati pintu depan,” terang Kapolres.

Melihat korban yang keluar melewati pintu belakang rumah, pelaku berjalan lewat samping rumah sambil menunggu korban keluar dari rumah lewat pintu belakang. Pada saat itu, pelaku melihat kayu yang tersandar di dinding. Pelaku kemudian mengambil kayu tersebut sambil menunggu korban keluar dari rumah.

“Pada saat korban keluar dari rumah, pelaku memukul korban menggunakan kayu di bagian belakang kepala korban. Korban pun jatuh dan pelaku langsung mengambil panah lalu mematahkan panah yang dibawa korban. Setelah selesai mematahkan panah tersebut, pelaku pun memukul korban, korban pun sempat melarikan diri bersama anaknya menuju ke kebun,” lanjut Kapolres.

Baca Juga: Sinopsis Jodha Akbar Rabu 9 Desember 2020, Ruq dan Jodha Bersitegang Karena Pelayan, Jalal Bingung

Setelah itu, pelaku kembali ke mobil dan tidak lagi mengejar korban, lalu mereka melanjutkan perjalanan.

Korban yang merasa ketakutan melarikan diri dari rumah bersama anaknya menuju ke kebun. Pada saat itu juga, korban terjatuh. Anak korban pun melihat korban terjatuh. Namun karena saking merasa ketakutan, anak korban tetap lari menuju ke rumah salah seorang warga bernama Elfita dan menceritakan kejadian tersebut. Karena masih diliputi ketakutan, anak korban memilih untuk menetap di rumah Elfita.

Keesokan harinya, tepatnya di pagi hari, ada warga yang bernama Maria Waho kebetulan lewat di tempat kejadian tersebut dan melihat jenazah korban. Kemudian, beberapa warga yang lain pun berdatangan. Korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia.

Halaman:

Editor: Ade Riberu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah