Lumpuh Sejak Lahir, Sinta, Bocah 10 Tahun Butuh Perhatian Pemeritah Kota Sorong

23 Maret 2021, 16:33 WIB
Tampak anak perempuan tertidur /Rafael/PORTAL PAPUA

PORTAL PAPUA-Namanya Sinta, bocah 10 tahun ini terlahir lumpuh sejak lahir. Sejak ditinggal mati ibu kandungnya. Sinta lalu berada dalam pengasuhan sang nenek. Ketika berusia 7 tahun sang nenek juga meninggal dunia. Sang ayah sampai hari ini menghilang entah kemana. 

Pada Senin, 22 Maret 2021, Portal Papua  berkesempatan untuk melihat dari dekat kondisi bocah malang yang hanya terbaring saja di tikar dengan sebuah bantal seadanya. Satu kata yang mungkin paling pas menggambarkan semua penderitaan dari bocah perempuan ini adalah tragis.

Baca Juga: Imbas Penganiayaan di Manokwari, Papua Barat Sejumlah Fasilitas Umum Dirusak Massa

Sinta bahkan tidak bisa berbicara layaknya manusia normal. Satu kata saja yang bisa ia ungkapkan itu pun dengan terbata-bata adalah kata mama. Menurut Takur, sang kakak pengasuhnya adalah mama yang ia maksudkan adalah sang nenek. Perempuan yang telah meninggal saat dirinya berusia 7 tahun itulah yang paling diingatnya.

Baca Juga: Seorang Guru di Kaimana Nekad Bacok Dua Warga, Begini Kronologisnya

"Mama, mam, ma, ama" begitulah serangkaian kata 'mama' yang tak pernah jenuh diucapkan Sinta tiap saat.

Ia selalu berhalusinasi tentang adanya sosok mama yang menemani dan mencintainya. Hingga tak pernah bosan bocah ini mengucapkan kata itu.

Baca Juga: Perhatikan Kebiasaan Makan Anda Agar Terhindar dari Kolesterol

Nurani saya sebagai jurnalis pada hari itu benar-benar terenyuh. Dalam hati saya menggumam malang nian nasib bocah ini Tuhan. Setelah terus-menerus mengucapkan kata mama, bocah ini pun lapar. Sang kakak sepupu Takur kemudian dengan gesitnya menyiapkan makanan. Yang bikin hati saya tambah miris adalah kepada Sinta disuapkan hanya nasi yang dicampur dengan air hangat.

“Mau makan enak bagaimana, kalau kami ada rejeki baru bisa makan ikan dan sayur. Saya sendiri hanya seorang tukang ojek. Harus menghidupi istri dan anak saya juga. Tetapi kami sayang anak ini karena dia adalah bagian dari anggota keluarga kami, makanya kami merasa bertanggung jawab untuk merawatnya meski dalam keterbatasan,” ujar Takur dengan nada yang getir.

Baca Juga: Usut Kasus Korupsi Dana ATK 2017, Kejari Sorong Periksa Walikota Sorong

Beberapa keluarganya ternyata memperhatikan, namun lagi-lagi aktivitas keluarga mereka masing-masing menghambat perhatian mereka terhadap Sinta. Kini, Sinta hanya dirawat oleh kakak sepupunya Takur. Takur, seorang diri merawat adik sepupunya itu. Meskipun ia hanya seorang tukang ojek dengan tanggungan istri dan seorang anak. 

“Saya hanya tukang ojek Pak, tapi saya peduli dengan dia. Dia adik sepupu saya. Rejeki dari ojek saya selalu belikan pampers untuk dia. Karena memang adik sepupu saya ini tidak bisa bangun. Ia hanya tidur saja jadi kalau mau buang air besar dan kecil itu di tempat tidur saja. Makanya pampers itu harus selalu ada,” ujar Takur lagi.

Takur pun berharap kiranya Pemerintah Kota Sorong dan pihak mana saja bisa memperhatikan nasib adik sepupunya ini. Sinta selama ini belum pernah tersentuh sama sekali bantuan dari Pemerintah.

Baca Juga: Tiga Anggota KKB Tembak Warga yang Melintas dengan Mobil di Dekai Papua

“Kalau adik wartawan bisa bantu tulis penderitaan adik kami ini, tulis dulu. Semoga ada perhatian dari Pemerintah. Di musim corona begini saya sendiri kesulitan juga. Tolong bantu kami dulu pak,” ujar Takur memelas.

Jika hendak mengunjungi dan berbelas kasih mungkin bisa menyambangi kediaman bocah malang ini di wilayah Kelurahan Puncak Cendrawasih, Distrik Sorong Barat, Kota Sorong. Atau bisa juga menghubungi redaksi Portal Papua.

 Disclemar:

Terjadi perubahan isi dari yang sebelumnya, karena Redaksi Portal Papua memohon maaf atas ketidkanyamanan ini

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler