Alhasil, seksualitas menjadi salah satu benteng terakhir kebebasan bagi para sejoli di rumah.
"Mungkin di saat ketika semua jadi terlarang, seksualitas jadi salah satu benteng terakhir kebebasan kita," kata Patrick Pruvot, pendiri toko mainan seks Passage du Desir dikutip dari Reuters, Minggu, 14 Februari 2021.
Baca Juga: Produk Jam Tangan Pintar Milik Facebook Siap Dirilis, Bisa Digunakan untuk Berkirim Pesan
Mainan seks tentu beragam jenisnya misalnya borgol dan mainan seks lain yang biasa digunakan untuk menambah sensasi dalam seks
Letak toko mainan seks milik Pruvot, dikelilingi restoran dan kafe yang tutup di Paris. Di dalam tokonya, sepanjang rak-raknya dihiasi oleh kotak merah besar berbentuk hati diisi dengan 14 mainan untuk ranjang, memberi warna untuk perayaan hari Valentine.
"Kami biasanya ke restoran, tapi sekarang agak sulit," kata Maryne Fraudin (21) salah satu pengunjung tokoh, yang sedang melihat-lihat mainan untuk dia dan kekasihnya, seperti dilansir ANTARA.
Selain Prancis, sejumlah negara lain pun mengalami fenomena serupa selama pembatasan COVID-19.
Dari Denmark hingga Kolombia yang biasanya konservatif, penjualan mainan seks melonjak pada awal pandemi.
Sementara Ann Summers dari Inggris yang menjual lingerie melaporkan kenaikan penjualan saat pembatasan sosial pertama.