Kepemimpinan seorang Abdurahman Wahid-pemimpin yang berasal dari Lembaga ke agamaan (pesantren) memberikan kemungkinan terealisasinya harapan-harapan itu.
Pada era mendatang , mungkin tidak pada era “pancaroba” sekarang, tujuan-tujuan dasar praksis pendidikan bisa dikembangkan .
Di antaranya, pertama pendidikan harus memungkinkan manusia membangun visi kehidupan. Kedua dengan modernitas sebagai ciri utama zaman ini, pendidikan adalah usaha mencari kebenaran yang lebih utuh, yang mengandalkan ditegakannya nilai kejujuran, bersaing sehat, disiplin, dan tahu keterbatasan diri.
Ketiga pendidikan harus menumbuhkan modal social (Fukuyama merumuskannya sebagai serangkaian nilai yang dihayati kelompok sehingga memungkinkan kerjasama di antara mereka).
Memang akhirnya, yang terjadi adalah seruan kerinduan praksis pendidikan yang seharusnya, dan yang senyatanya kita hidupi sehari-hari. Di antaranya masalah-masalah kependidikan menjadi masalah terhormat, besar dan umum di negeri ini, semoga ...!***