Merindukan Status Terhormat Pendidikan, Oleh : Drs. Jan Willem Ongge, M.Pd, M.Th

- 9 Agustus 2022, 11:33 WIB
Ilustrasi para pelajar di Biak Numfor saat mengikuti parade karnaval semarakan HUT Kemenrdekaan Indonesia  ke - 77 tahun.
Ilustrasi para pelajar di Biak Numfor saat mengikuti parade karnaval semarakan HUT Kemenrdekaan Indonesia ke - 77 tahun. /

Ketiga, terbawa oleh perilaku para politisi dan pemerintahan semi-militer selama hamper 40 tahun,praktis pendidikan nyaris sebagai bidang yang terabaikan. Kecilnya anggaran pendidikan sejak awal pemerintahan Orde Baru, bahkan juga pada pemerintahan Reformasi, menunjukan cara memandang tetap sama, berangkat dari pertumbuhan ekonomi dengan mengandalkan yang lain akan terbawa serta.

Padahal, kelalaian melakukan investasi pendidikan pada waktu sekarang harus kita tebus dengan harga mahal di hari depan. Sifat dasar pendidikan yang selalu mengacu ke masa depan , menjadi bawabf mewah.

TIGA kesalahan besar itu yang bersifat menjerat. Praksis pendidikan terjerumus jadi slogan. Menjadi ironis Ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa pendidikan adalah tabungan masa depan. Memang pendidikan perlu mengacu ke masa depan.

Tetapi dalam melihat soal, kita selalu mengacu pada kepentingaan sesaat. Jati diri praksis pendidikan sebagai pembudayaa-peradaban maupun ramalan masa depan dan keharusan menanamkan nilai-nilai dasar yang sifatnya sudah menjadi milik bersama.

Baca Juga: Universitas Terbuka Sorong Beri Sosialisasikan Program Pendidikan di Kanwil Kemenkumham Papua Barat

Konsep pendidikan paling tua, Yunani, merumuskan pendidikan sebagai paideia atau pembentukan seorang manusia. Yakni, pelatihan anak agar menjadi orang- yang benar-benar berbudaya dan mampu mengambil bagian dalam kehidupan sosial budaya masyarakat. Pendidikan bukanlah sekedar pelatihan, memang tetapi keduanya mengembangkan kodrat dan kemampuan manusia.

Pelajar Sekolah Dasar di Biak Numfor, saat mengikuti karnaval "Bhineka Tunggal Ika." sambut  HUT Kemerdekaan Indonesia ke - 77 di Biak Numfor.
Pelajar Sekolah Dasar di Biak Numfor, saat mengikuti karnaval "Bhineka Tunggal Ika." sambut HUT Kemerdekaan Indonesia ke - 77 di Biak Numfor.

Peserta didik di kembangkan dalam sebuah konteks, di antaranya tantangan masa depan yang berubah cepat, yang seharusnya jadi cemeti betapa praksis kegiatan-terutama dalam sistim dan praktiknya adalah ke depan. Melihat beragamnya persoalan , belum lagi perubahan cepat yang terjadi.

Pertama, perkembangan serba cepat media informasi menyebabkan Lembaga pendidikan bukan sebagai satu-satunya sumber informas. Guru adalah mediator dan fasilitator-penegasan yang pernah diberikan Piaget-bagi upaya penemuan ilmupengetahuan peserta didik.

Perkembangan internet sebagai sumber informasi alternatif yang canggih, mengakibatkan informasi diperoleh hanya dengan “mengklik” di ataspapan ketik computer. Kegiatan pendidikan tidak bisa menutup matar terhadap perkembangan amat cepat itu. Konsep bahw pendidikan hanyaberlangsung di dalam kelas harus diganti dengan keluwesan dalam hal cara dan menyedia penyampaian. Pendidikan sekedar transfer ilmu pengetahuan dan ketrampilan, perlu diganti dengan kegiatan Bersama-sama menemukan ilmu pengetahuan.

Halaman:

Editor: Fransisca Kusuma


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x