Presiden Jokowi Targetkan Vaksinasi Nakes Capai 900 Ribu hingga 1 Juta Per Hari

28 Januari 2021, 15:32 WIB
Presiden Jokowi bersama vaksinator Abdul Muthalib sesaat setelah menerima vaksin COVID-19 dosis kedua, di Istana Kepresidenan, Jakarta. /Humas/Jay

 

PORTAL PAPUA - Indonesia telah memulai proses vaksisinasi covid-19 sejak tanggal 13 januari 2021. Presiden Jokowi bersama beberapa orang dipilih untuk disuntik vaksin covid-19 yang disiarkann secara  live.

Walaupun masih saja menimbulkan perdebatan, proses vaksin tahap kedua telah dilaksanakan untuk Presiden dan lain-lain. Tanggal 27 januari 2021 kemarin Jokowi disuntik tahap kedua.

Perihal target vaksinasi bagi tenaga kesehatan, Jokowi mengharapkan jumlah orang yang disuntik vaksin per hari 900 ribu-1 juta orang.

Baca Juga: Gandeng Traval dan Caventer, Kemenparekraf Perkenalkan 10 Desa Wisata Indonesia

Hal itu disampaikannya pasca mengikuti vaksinasi tahap kedua kemarin, Rabu 27 Januari 2021, sebagaimana diberitakan Pikiran Rakyat dalam artikel “Akui Cakupan Masih Rendah, IDI Minta Nakes Tak Takut Disuntik Vaksin Covid-19”.

“Ini target, tapi memang perlu waktu dan manajemen lapangan yang baik,” ucap Jokowi.

Oleh karena itu perbaikan manajemen progrm vaksin di lapangan. Dengan perbaikan tersebut, akan meningkatkan jumlah orang yang divaksin. Vaksinasi tenaga kesehatan dalam dua hari terakhir mengalami peningkatan yakni 50 ribu orang per hari.

Baca Juga: PT Papua Muda Inspirasi dan DAP Wilayah III Doberay Komit Majukan Tambang Emas Masyarakat Adat

Pemerintah juga menargetkan program vaksinasi untuk tenaga kesehatan bisa rampung pada pertengahan Februari 2021. Selanjutnya dilanjutkan dengan vaksinasi untuk TNI-Polri dan petugas pelayan publik.

Secara keseluruhan, Indonesia menargetkan 181,5 juta orang untuk divaksinasi dalam kurun 15 bulan demi mencapai kekebalan komunitas (herd immunity).

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sejauh ini telah menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization) untuk vaksin Sinovac.

Baca Juga: 7 Khasiat Bangun Pagi, Bisa Mencegah Stres Hingga Penyembuh Penyakit Osteomalasia

Sehubungan dengan vaksin covid-19, cakupannya masih rendah. Oleh karena itu, ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeang Faqih, meminta tenaga kesehatan untuk tidak takut disuntik vaksin.

“Kawan-kawan tenaga kesehatan tidak perlu khawatir, efek samping yang saya rasakan minimal sekali, 5 jam sudah meredah,” kata Faqih usai disuntik vaksin di istana negara seperti dikutip pikiran rakyat.com dari Anadolu Agency.

Dirinya menuturkan vaksinasi penting untuk mengurangi peluang terpapar bagi tenaga kesehatan yang berisiko tinggi.

Baca Juga: Facebook Terancam Diblokir dari App Store Jika Tak Patuhi Aturan Apple

“Kita yang berhadapan dengan pasien, harus segera divaksin karena resikonya tinggi,” sambungnya.

Sejak proses vaksinasi dimulai, sudah ada 250 ribu tenaga kesehatan yang disuntik vaksin Sinovac dari total 1,4 juta orang yang menjadi prioritas.

Tentang vaksin, Indonesia juga telah mengamankan pembelian vaksin dari sejumlah merk, antara lain Astra Zeneca dan Novavax.

Baca Juga: Dituduh Rasis Terhadap Romeru Lukaku dan Ibunya, Zlatan Ibrahimovic: Tak Ada Tempat untuk Rasis

Selan itu, Indonesia juga tengah menjajaki pembelian vaksin Pfizer-BioNTech.*** (Billy Mulya Putra/Pikiran Rakyat)

Rewriter: Sonny Lamoren

Editor: Ade Riberu

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler