Inilah Bahaya Serius, Jika Konsumsi Garam Secara Berlebihan

- 24 Juni 2022, 00:00 WIB
Ilustrasi Garam - Dalam sebuah ceramahnya, mendiang Syekh Ali Jaber pernah membagikan sebuah cara agar rumah aman dari energi negatif, yakni menggunakan garam.
Ilustrasi Garam - Dalam sebuah ceramahnya, mendiang Syekh Ali Jaber pernah membagikan sebuah cara agar rumah aman dari energi negatif, yakni menggunakan garam. /Foto: pixabay/analogicus/

Jika Anda punya anak dan ingin segera mempunyai anak, Anda juga perlu memberi perhatian khusus pada hal ini. Ini berarti bahwa asupan garam yang tinggi tidak hanya dapat menunda pubertas, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesuburan di kemudian hari.

Para ilmuwan melakukan dua set tes di mana mereka memberi makan satu kelompok tikus dengan diet tinggi garam dan tidak memberikan garam apapun kepada kelompok kedua. Menariknya, kedua kelompok tersebut menunjukkan tanda-tanda yang sama, yaitu mengalami keterlambatan pubertas.

 

Sementara itu, peneliti utama di Universitas Princess Nourah Abdulrahman, Sameh A. Abdelnour, melakukan penelitian tentang bagaimana garam memengaruhi kesuburan hewan.

Baca Juga: Pemekaran Daerah Otonomi Baru Atasi Persoalan di Papua

Sebagian besar hewan terpapar kandungan garam tinggi dalam air dan makanannya. Studi ini melihat bagaimana hewan yang diberi pakan dengan konsentrasi garam tinggi bereaksi terhadap kadar garam.

Diyakini bahwa garam menyebabkan reaksi buruk terhadap pertumbuhan dan fungsi reproduksi pada pria dan wanita karena penurunan regulasi hormon (testosteron, FSH, LH, dan leptin).

 

Studi Abdelnour menemukan bahwa garam meningkatkan faktor inflamasi di plasenta dan berdampak negatif pada kehamilan . Tetapi fokusnya adalah pada kinerja pertumbuhan, spermatogenesis , morfologi testis, dan fungsi sperma.

Ada hubungan antara mengonsumsi makanan dengan kandungan garam tinggi dan gangguan yang terjadi, seperti osteoporosis, obesitas , kanker, hipertensi, retensi air, diabetes, tekanan darah tinggi, demensia vaskular, penyakit kardiovaskular, penurunan kesehatan usus, penurunan fungsi jaringan, dan pemicu autoimun.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: YourTango


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x