Pesona Air Terjun Tujuh Tingkat di Distrik Miyah Tambrauw Bisa Jadi Objek Wisata

- 3 April 2021, 08:35 WIB
Pesona air tejun di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat
Pesona air tejun di Kabupaten Tambrauw, Papua Barat /

PORTAL PAPUA-Kabupaten Tambrauw merupakan salah satu kabupaten konservasi di wilayah Provinsi Papua Barat yang memiliki segudang potensi alam yang belum terekspose dan diketahui oleh dunia luar.

Padahal, potensi alam yang dimiliki Kabupaten Tambrauw tak kalah menarik dan memesona dengan potensi alam yang ada di Raja Ampat, yang saat ini telah dikenal oleh seluruh dunia.

Baca Juga: Seorang Pria Nekad Menabrak Mati Polisi di Gedung Capitol Amerika Serikat

Wilayah dari Kabupaten Tambrauw hampir 80 persennya merupakan daerah konservasi dengan bentangan alam yang meliputi hutan, pegunungan, lembah, sungai dan sebagian daerah pantai.

Dari sekian banyak potensi alam yang dimiliki oleh Kabupaten Tambrauw, salah satunya ialah air terjun tujuh tingkat.

Air terjun tujuh tingkat disebut juga Air Terjun Anenderat yang berlokasi di Distrik Miyah. Distrik ini, berada di bagian perut Kabupaten Tambrauw. Untuk bisa sampai ke sana, dibutuhkan waktu 3 jam perjalanan dari Fef, ibu kota kabupaten.

Baca Juga: Dede Sulaiman Dipastikan Absen di Babak Play Off Piala AFC

Namun, untuk bisa sampai ke lokasi Air Terjun Anderat, medan selama perjalanan pun terbilang sangat menantang, yakni berkelok-kelok, berlumpur, berlubang, dan harus melintasi hutan rimba.

Letak air terjun ini tepat di balik perkampungan di Distrik Miyah. Tak ada petunjuk arah sepanjang jalan. Hanya ada penanda plang semi-permanen yang dibuat warga begitu sampai di kawasan air terjun. Plang itu bertuliskan “Selamat Datang di Air Terjun Anenderat”.

Pintu masuk air terjun tepat berada di samping kantor Distrik, Jalan Weku Nomor 1 Kampung Siakwa. Wisatawan bisa memarkirkan kendaraannya di sana, lantas melanjutkan perjalanan dengan hiking melintasi rumah-rumah penduduk lebih-kurang 300 meter.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING di RCTI, Pernikahan Fenomenal Atta dan Aurel Hari Ini

Di punggung kampung, membentang sungai selebar kira-kira 50 meter, yakni Sungai Kamundan. Untuk menuju air terjun, wisatawan harus melewati sungai tersebut lantaran belum tersedia jembatan penghubung.

Tinggi rata-rata air Sungai Kamundan pada kondisi normal ialah sebetis orang dewasa. Sedangkan, saat hujan turun, debit air naik dan sungai akan meluap. Pengunjung harus menunggu surut untuk menyeberang lantaran arus cukup deras.

Setelah melintasi Sungai Kamundan, hiking diteruskan dengan memasuki kawasan hutan dengan jalur yang cukup terjal dan licin. Banyak akar pepohonan melintang. Namun, dari situ, suara desiran limpahan air terjun sudah jelas terdengar. Suaranya tegas memantik semangat. Semu-semu, limpahan air terjun pun mulai kelihatan.

Baca Juga: Junjung Kebhinnekaan, Wapres Ma'ruf Amin Mengikuti Perayaan Paska

Makin masuk hutan, makin jelas penampakan air terjun tujuh tingkat itu. Tinggi luncuran airnya kira-kira mencapai 200 meter. Masing-masing tingkat itu dipisahkan oleh kolam. Di kolam tersebut, penduduk lokal biasa memancing ikan.

Perlu diketahui, air terjun ini oleh masyarakat sekitar dipercaya sebagai sumber kehidupan warisan leluhur yang harus dijaga. Maka itu, masyakarat sangat menjaganya. Tak heran, air terjun dan aliran sungainya bersih dari sampah.

Waktu terbaik untuk bisa mengunjungi Air Terjun Anenderat ialah saat musim kemarau. Pada waktu musim kemarau, air terjun tampak sangat jernih. Tidak ada lumpur yang terbawa arus sehingga tidak membuat air keruh seperti saat musim hujan.

Baca Juga: Penampakan Buku Mencurigakan Dekat Gereja Kebayoran Baru Berjudul Sabili

Untuk menuju Air Terjun Anenderat, para pelancong harus menuju Distrik Miyah. Miyah bisa ditempuh melalui dua pintu masuk, yakni dari Manokwari dan Sorong.

Dari Sorong, waktu tempuh ke Distrik Miyah berkisar lebih-kurang 10 jam dengan rincian Sorong – Sausapor (Ibu Kota Sementara Tambrauw) 3-4 jam, Sausapor – Fef (Ibu Kota Tambrauw) 3 jam, dan Fef – Miyah 3 jam.

Sementara, dari Manokwari, Miyah bisa ditempuh dalam waktu lebih-kurang 5 jam. Adapun rutenya adalah Manokwari – Kebar 3-4 jam dan Kebar – Miyah 1 jam.

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x