Network
PORTAL PAPUA-Publik kabupaten Tambrauw dibuat geger oleh oknum anggota DPRD di kabupaten tersebut. Bermula dari proyek pembangunan air bersih di Distrik Miyah Selatan, Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat yang tak kunjung selesai. Persoalan yang seharusnya sudah masuk ke ranah hukum karena ketidakjelasan pelaksanaan proyek mangkrak tersebut tiba-tiba dipetisekan alias hilang dan tidak diusut lagi.
Baca Juga: Dinas PPO Kabupaten Tambrauw Dinilai Tidak Becus
Dari informasi yang dihimpun Portalpapua.com kuat dugaan ada tiga oknum, salah satunya anggota DPRD Tambrauw dan dua lainnya anggota masyarakat yang ikut bermain dalam menghilangkan kasus ini. Ketiga oknum ini diduga kuat telah menerima uang dari kontraktor sebesar Rp 40 juta.
Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Tambrauw, Yoseph Airai ketika dikonfirmasi awak media membenarkan hal ini. Menurutnya oknum anggota DPRD Tambrauw benar telah menerima 40 juta dari kontraktor dengan tujuan untuk menghalangi proses hukum yang tengah berjalan.
Baca Juga: Bidan di Kaimana Dianiaya Seorang Pria Mabuk Gara-gara Voucher Wifi
Dia menilai bahwa terjadi kongkalikong antara pihak kontraktor dengan oknum anggota DPRD ini sehingga kasus ini tidak ditindak lanjuti oleh kepolisian. Hal ini, katanya dibatalkan karena diduga ada keterlibatan oknum anggota DPRD di dalamnya. Sehingga jika diteruskan pengusutan kasus ini maka otomatis oknum anggota DPRD tersebut pun kena dampaknya.
"Makanya saya minta kepada pihak kepolisian dan kejaksaan agar usut tuntas kasus proyek pembangunan air bersih agar siapa pun yang terlibat di dalamnya bisa diungkap secara hukum,"ujarnya.
Diakuinya sikap oknum DPRD tersebut sudah jelas meniadakan tugas dan fungsinya sebagai perwakilan rakyat yang tidak memperjuangkan kesejahteraan rakyat malah justru dia memperjuangkan kepentingan pribadinya.
Baca Juga: Bidan di Kaimana Dianiaya Seorang Pria Mabuk Gara-gara Voucher Wifi
