Guru Honor di Papua Ini Minta Presiden Jokowi Perhatikan Nasibnya

- 16 Maret 2021, 03:17 WIB
Godeliva Yembra
Godeliva Yembra /Guru Honorer di Kabupaten Tambrauw/Elvis Romario

PORTAL PAPUA-Nasib para guru honorer di Indonesia selalu menjadi pergunjingan lantaran nasib mereka yang seringkali kurang mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Hal ini  dialami oleh seorang guru yang merupakan putri asli Papua dari Distrik Fef, Kampung Fef, Kabupaten Tambrauw, Papua Barat. Nama guru honorer ini Godeliva Yembra. Ia adalah seorang sarjana pendidikan. Saat ini menjadi guru SD di salah satu SD misi yang ada Distrik Fef, yakni SD YPPK Ases Fef.

Baca Juga: Sinopsis Kulfi di ANTV Rabu,17 Maret 2021, Identitas Palsu Terungkap, Sikander Tersandung Kasus Narkoba?

Sebagai seorang pendidik ia mengajar di kelas 1. Gaji dari jerih-lelahnya sebagai pendidik hanya dibayar Rp500.000 perbulan. Honor ini tidak diterimanya setiap bulan tetapi setiap tiga bulan.

"Saat ini saya sebagai guru honor yang mengajar di kelas 1 SD. Honor saya dibayar tiga bulan sekali, setiap bulannya hanya Rp 500.000," tutur Godeliva saat diwawancarai Portal Papua pada Senin 15 Maret 2021 malam.

Baca Juga: Sinopsis Love Story Selasa 16 Maret 2021, Ken Berjanji Akan Menjaga Hubungan Baik dengan Maudy

Selain itu, guru kelahiran 1994 itu menjelaskan bagaimana dirinya mengalami suka duka saat mengajar di SD YPPK Akses Fef.

Adapun beberapa pengalaman yang tidak enak yang dialami Godeliva di antaranya perlakuan semena-mena terhadap dirinya yang masih berstatus sebagai guru honor.Sampai kurang adanya perhatian  terhadap nasib para guru secara khusus guru honorer.

Sementara, salah satu pengalaman menarik bagi Godeliva menjadi guru honorer ialah saat bertemu dan berjumpa dengan anak-anak didiknya di kelas dimana ia sendiri harus belajar untuk bersabar saat memberikan pelajaran kepada mereka.

Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta SCTV 16 Maret 2021 Episode 615, Icha Minta Samudra dan Cinta Ringankan Hukuman Nora

"Saya sangat senang ketika berjumpa dengan anak-anak didik saya di kelas. Mereka bisa ajarkan saya tentang kesabaran dalam mendidik. Mereka ini generasi penerus bangsa yang perlu dididik secara baik dan penuh kesabaran agar mereka  bisa mengerti pelajaran yang diajarkan," kata Godeliva.

Selain itu juga, Godeliva menuturkan keprihatinannya mengenai mutu pendidikan yang saat ini masih tergolong sangat rendah di wilayah Kabupaten Tambrauw, terlebih khusus di sekolah tempat ia bertugas Fef.

"Saya prihatin dengan keadaan sekolah di Fef. Mutu pendidikannya sangat rendah. Ditambah lagi fasilitas dan alat mengajar yang tidak memadai" jelasnya.

Baca Juga: Korban Tenggelam di Perairan Misol Ditemukan

Tidak hanya itu, Godeliva yang sudah 4 tahun sebagai honorer menjelaskan bagaimana dirinya bersama pihak sekolah masih sangat kesulitan melaksanakan Kurikulum K-13 yang saat ini digagas oleh Kementerian Pendidikan (Kemendikbud) karena keterbatasan pemahaman hingga kurangnya sarana dan prasarana pendukung.

"Di sekolah kami, semua guru termasuk yang PNS hingga kami yang honorer sangat kesulitan dalam merencanakan hingga melaksanakan pembelajaran berbasis K-13 sebab sekolah kami minim fasilitas dan sarana penunjang" tutur Godeliva.

Godeliva pun berharap kepada pemerintah daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Tambrauw agar memperhatikan mutu pendidikan di Distrik Fef dan daerah-daerah lainnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno Minta Para Pelaku UMKM Wajib Melek Teknologi

"Saya harap pemerintah daerah dan juga pusat bisa perhatikan mutu pendidikan di Kabupaten Tambrauw secara khusus di Distrik Fef yang adalah ibu kota Kabupaten. Coba pemerintah bangun sekolah itu lengkapi dengan fasilitas yang memadai supaya guru-guru bisa mengajar dengan baik dan betah di tempat," tegasnya.

Selain itu, Godeliva juga berharap pemerintah daerah  Kabupaten Tambrauw dan pemerintah pusat bisa bersinergi memperhatikan nasib para guru honor saat ini terlebih para guru yang telah mengabdi lama, terutama bisa diperhitungkan saat penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Baca Juga: Buruan Klaim Kode Redeem Free Fire (FF) Selasa 16 Maret 2021, Simak Cara Klaim dan Syarat Ketentuannya

"Pemerintah daerah, secara khusus Dinas Pendidikan coba kerja sama dengan pemerintah pusat untuk perhatikan guru-guru honorer yang ada di lapangan. Orang dinas itu coba tolong turun ke lapangan supaya tahu nasib kami guru honorer ini bagaimana. Supaya saat penerimaan PNS, kami guru honorer yang sudah mengabdi lama bisa diangkat juga," tambahnya 

Tidak hanya itu, Godeliva pun berharap agar Presiden Jokowi bisa mengambil kebijakan untuk para guru honorer yang nasibnya saat ini masih terkatung-katung dengan honor yang sangat minim tanpa tunjangan lainnya.

Baca Juga: Kontribusi PT Frisian Flag Ikut Memajukan Sektor Peternakan Rakyat

"Saya minta Bapak Presiden Jokowi dan Menteri Pendidikan bisa ambil kebijakan untuk kami para honorer. Kami sudah mengabdi lama, tapi nasib kami tinggal begini-begini saja. Honor juga tidak dinaikkan," jelasnya.

Godeliva sendiri sudah menjadi guru honorer sejak 1 Februari 2018 lalu hingga sekarang. Jadi, sudah sekitar 4 tahun, dirinya mengabdi sebagai guru honorer di SD YPPK Ases Fef. 

Elvis Romario

 

 

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah