Biasanya selama pengerjaan 10 hari kelompok anak muda ini mampu memproduksi 1,5 ton pupuk organik. Penghasilan dari penjualan pupuk organik ini lumayan menggiurkan karena selama sebulan mencapai Rp 8 juta. Saat ini pesanan terus berdatangan.Yeremias dan kawan-kawannya pun tidak menyangka ampas sagu yang selama ini dibiarkan saja ternyata bisa diolah menjadi kompos bernilai jual tinggi.
Baca Juga: Sinopsis Samudra Cinta, Selasa 9 Maret 2021, Cinta Dikeroyok Ibu-ibu, Difitnah Jadi Pelakor
Setidaknya ada 84 KK di Kampung Klayas yang menggunakan kompos hasil produksi Kelompok Pemuda ini untuk usaha tanaman sayur-mayur. Pupuk organik ini juga dipasok ke toko khusus pertanian di Sorong.