Jelang PON XX, Pemprov Tata Kembali Objek Wisata dan Kerajinan Tangan di Papua

11 Maret 2021, 17:41 WIB
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua //Dok. Pemerintah Provinsi Papua/Papua.go.id/

PORTAL PAPUA-Sejumlah objek wisata potensial di Papua akan mengalami penataan kembali. Hal tersebut dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua melalui Dinas Pariwisata Provinsi Papua guna menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilaksanakan di Papua tahun ini.

Baca Juga: Isyana Sarasvati Mengaku Ada Momen Belajar dari Anak Kecil

Diketahui PON 2021 akan berlangsung pada 20 Oktober hingga 4 November 2021 nanti, bertempat di Stadion Lukas Enembe. Stadion tersebut akan menjadi lokasi utama iven ini, baik upacara pembukaan maupun penutupan.

Untuk itu, menyongsong 20 Oktober nanti, seluruh objek wisata di Provinsi Papua, akan dilakukan penataan kembali guna dijadikan sebagai destinasi atau tempat tujuan atlet maupun official iven empat tahunan tersebut.

Baca Juga: Keunikan Situs Megalitik Tutari Terkenal Sakral di Papua, Tak Jauh dari Bandara Sentani

Saat ini Dinas Pariwisata Provinsi Papua telah melirik sejumlah objek wisata untuk ditata kembali. Objek wisata yang masuk antara lain ialah, Pantai Base-G, Pantai Hamadi, Danau  Love, Pantai Depapre, Danau Sentani serta objek wisata lainnya yang masih tengah didata kembali oleh Pemerintah.

“Objek wisata yang telah terkenal dan terkesan familiar yang kemungkinan lebih dulu kami tata secara baik. Supaya bisa jadi tempat wisata bagi peserta PON.” tutur, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Papua Yoseph Matutina sebagaimana dilansir dari Siaran Pers Resmi Provinsi Papua, Kamis 11 Maret 2021.

Baca Juga: Sejumlah Kabupaten di Provinsi Papua Kekurangan Tenaga Dokter

Dikatakan Yosep, akses jalan menuju ke sejumlah tempat wisata tersebut ini telah diperbaiki dengan baik. Sehingga yang perlu ditata hanyalah beberapa objek wisata untuk dinikmati para atlet atau pengunjung PON XX.

Saat disinggung mengenai potensi membuka objek wisata baru, Yoseph menilai, hal tersebut bukanlah merupakan sebuah ide yang potensial. Karena untuk membuka objek wisata baru Pemerintah Provinsi sangat membutuhkan lebih banyak sumber daya.

"Apalagi saat ini pemerintah provinsi tengah gencar-gencarnya menyiapkan anggaran untuk pembangunan sejumlah venue PON, maupun hal terkait lainnya," tuturnya.

Baca Juga: Sebelum Adanya Garam Modern, Suku-suku di Papua Sudah Mengenal Garam dari Kolam Air Asin

Dikatakan Yosep, untuk membuka objek wisata baru akan terjadi hambatan di tengah kalangan masyarakat mengenai tuntutan tentang hak ulayat dan berbagai alasan lainnya. Sehingga untuk membuka objek wisata baru tidak akan menjadi opsi bagi Pemerintah Provinsi untuk melaksanakannya.

Selain itu, dalam upaya mendukung PON, Dinas Pariwisata akan mengembangkan cendera mata Papua. Cendera mata yang dimaksud seperti aneka kerajian tangan, pakaian batik dan tas noken yang akan menjadi ciri khas orang Papua.

Baca Juga: Ini Alasan Tetua Adat dan Kepala Suku Biak Papua Tolak Pembangunan Landasan Roket SpaceX

Sehingga, aneka kerajinan tersebut akan menjadi oleh-oleh PON 2020 bagi wisatawan yang berkunjung. Oleh sebab itu diharapkan, kebijakan ini mampu mengangkat sektor pariwisata maupun perekonomian masyarakat Papua, khususnya para pengrajin di Papua.

“Kami berharap agar nantinya para pengrajin bisa mendukung kami dalam mengembangkan hasil kerajinannya dengan bernuansa Papua dan PON. Harapannya, agar ekonomi Papua bisa lebih baik,” Pungkasnya.*

Rafael Fautngiljanan

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler