Demikian Hendanya Terangmu Bercahaya di Depan Semua Orang, Bertindak Memuliakan Nama TUHAN

- 27 Februari 2024, 09:53 WIB
Danau Sentani di Tahun 2018.
Danau Sentani di Tahun 2018. /Foto Facebook Amazing Papua/

 

PORTAL PAPUA  - BLACK CAMPAIGN. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.” (Matius 5:16)

Black campaign atau kampanye hitam adalah cara-cara berkampanye untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dengan menyerang atau kalau perlu dengan fitnah yang keji kepada lawan. Hal-hal seperti ini biasanya muncul di masa-masa menjelang pemilihan umum di mana ada para kontestan yang bertarung memperebutkan posisi politik. Tentu saja cara berkampanye seperti ini tidak baik dan tidak memberikan nilai positif kepada masyarakat, tetapi tetap dipakai. Mengapa? Biasanya yang bersangkutan sebenarnya tidak punya kelebihan yang dapat ditawarkan sehingga dengan menjatuhkan lawan politiknya, maka dia terlihat lebih baik. Sebenarnya ini cara kampanye yang rendahan, tetapi sayangnya selalu saja ada orang yang terpengaruh yang melahirkan dampak yang buruk.

Dalam Alkitab 2 Samuel 14-15 menceritakan pernah ada seseorang yang menggunakan black campaign untuk merebut posisi raja. Dia adalah Absalom, anak kandung dari raja Daud yang sedang berkuasa pada masa itu di Israel. Karena ambisinya untuk menjadi raja, dia tidak sungkan menggunakan cara-cara kotor dengan memfitnah ayahnya sendiri sebagai raja yang tidak peduli nasib rakyatnya. Sayangnya, banyak orang Israel yang terpikat kepada Absalom lalu terjadilah pemberontakan menyebabkan Daud harus melarikan diri dari Yerusalem.

Sebenarnya Absalom tercatat sebagai sosok yang sangat menawan dan mempesona banyak orang karena penampilannya (2 Sam. 14:25-26), tetapi tampaknya dia tidak punya karakter yang baik maupun kemampuan kepemimpinan yang baik. Buktinya, dia mudah sekali diakali Husai, sahabat Daud (2 Sam. 17:14). Dia lebih mengandalkan penampilan lahiriah, tetapi sayang, justru kelebihannya itulah yang pada akhirnya menjadi masalah dan menjadi titik kelemahannya menuju akhir hidupnya (2 Sam 18:9,14). Dia mati selagi tergantung di pohon karena rambut kebanggaannya terbelit ranting-ranting pohon tarbantin.

Di dalam setiap institusi, baik gereja, yayasan atau suatu lembaga apa pun selalu dapat ditemukan kepemimpinan yang tidak sempurna dan menimbulkan ketidakpuasan anggota dan orang-orang yang terlibat di dalamnya. Selalu saja ada kelemahan yang dapat ditemukan entah karena kelemahan karakter, kelemahan kepemimpinan atau cacat karena masalah moral. Hal ini tentu saja menimbulkan kasak kusuk yang sangat menggoda untuk dijadikan gosip bahkan tidak sedikit yang berakhir dengan perpecahan. Terutama jika ada orang yang merasa punya kelebihan menarik simpati orang, muncullah kisah baru. Tentu tidak haram meninggalkan kepemimpinan yang buruk, tetapi perhatikan jangan berkampanye hitam jika Anda tidak punya kelebihan yang dapat diandalkan memimpin dan menjadi panutan orang lain. Kita adalah anak-anak terang yang ke sana sini menebar terang bukan kegelapan. Semoga terang kita senantiasa bercahaya di tengah kegelapan. Halleluyah. (LS)

Questions:
1. Jika ada yang menggosipkan pemimpin anda, apa respon anda?
2. Jika pemimpinmu cacat moral, apa tindakan anda?

Values:
Kita adalah anak-anak terang yang kesana sini menebar terang bukan kegelapan.

Kingdom's Quotes:
Kegelapan tidak akan berubah dengan mengutukinya, terangilah.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: rockministry.org


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x