Galon Plastik Isi Ulang mengandung BPA, Arist Merdeka Sirait: Ibu-ibu Perlu Hati-hati

13 November 2020, 13:35 WIB
/Ilustrasi air mineral. //

Kemasan galon air minum ada dua jenis, yaitu kemasan galon isi ulang yang terbuat dari Polikarbonat yang mengandung BPA dan Kemasan galon sekali pakai yang terbuat dari PET yang tidak mengandung BPA (BPA Free). 

Walapun sudah ada larangan, galon plastik yang mengandung BPA tetap saja penggunaan galon plastik isi ulang masih tinggi. hal ini perlu diwaspadai. Sementara sudah ada jenis galon menggunakan PET relatif aman untuk dikonsumsi bagi kesehatan. 

Baca Juga: Hutan Papua Seluas 5 Hektar Diduga Dibakar Perusahan Korea Selatan, Tagar #SavePapuaForest Trending

Tiga tahun  ini menjadi rupanya menjadi perhatian Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait.

Ia mengingatkan kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu agar berhati-hati dalam memilih produk atau produk makanan dan minuman dengan kemasan plastik. 

“Persoalan plastik ini sebenarnya menjadi konsentrasi Komnas Perlindungan Anak sejak tiga tahun silam.  Dampaknya memang bukan hanya kesehatan. Tapi menghambat pertumbuhan anak secara mental, dan intelektual,” papar Arist Merdeka Sirait di Jakarta, Jumat (13/12/2020). 

Bahan pembuat plastik polikarbonat ( Kode No. 7) adalah senyawa Bisphenol A yang lebih dikenal dengan sebutan BPA. Nah,  BPA inilah salah satunya   yang mengandung racun yang berbahaya bagi anak-anak, terutama pada kemasan galon air isi ulang. 

Baca Juga: Ini Tiga Maanfat Alpukat Bagi Kesehatan

Hal senada diungkapkan Anggota DPR RI Komisis IX, Arzeti Bilbina Huzaimi dari Fraksi PKB. Menurut Arzeti, kemungkinan paparan zat kimia (BPA tersebut bisa melalui botol-botol plastik yang dibawa anak-anak sekolah, juga dari air minum galon isi ulang  yang ada di sekolah. 

“Sebetulnya ini kita harus aware. Pemerintah yang terlibat di dalam tupoksi  untuk bicara mengenai bahan, yang dipakai untuk penunjang. Apa yang ingin kita lakukan adalah proses menjadi lebih baik. Jadi jangan sampai  apa yang kita ingin lakukan membuat produk menjadi baik saja.  Tapi jadikanlah produk itu menjadi sehat,” ungkap Arzeti Bilbina Huzaimi. 

Lebih tegas Arzeti menyampaikan betapa ancaman paparan lebih mengenai kepada anak-anak sekolah yang setiap hari membawa botol plastik untuk kemudian diisi air di sekolah dari air galon isi ulang. 

Baca Juga: Status Sebagai Saksi, Wali Kota Bajar Diperiksa KPK

“Karena anak-anak sekolah butuh sekali (minum). Semua  anak-anak diwajibkan  menggunakan air (galon) isi ulang. Ada tempat pengisian air minum. Jadi memang ini nih yang langsung harus ditarik, sehingga pemerintah langsung memberi  ultimatum agar semua menjadi satu komando. Kepentingannya  adalah untuk kesehatan anak-anak,” tandas Arzeti. 

Beberapa penelitian  menunjukkan bahwa BPA baik dalam bentuk aktif maupun inaktif mampu menembus plasenta. BPA bebas yang telah menembus plasenta dan mencapai fetus, kebanyakan tetap berada dalam bentuk aktifnya. Sedangkan bila senyawa yang menembus plasenta adalah bentuk inaktifnya maka senyawa tersebut dapat diubah kembali menjadi BPA bentuk aktif. 

Baca Juga: Ketua DPRD Tambrauw Tak Sebutkan Jumlah Anggaran Perubahan APBD TA 2020

Hasil penelitian di atas menunjukkan fetus mempunyai kemungkinan tertinggi terpapar BPA melalui plasenta. Di dalam rahim, paparan estrogen pada waktu yang tidak tepat dalam kadar yang melebihi atau kurang dari normal dapat menyebabkan efek merugikan terhadap perkembangan berbagai organ dan sistem, termasuk sistem reproduksi, perkembangan otak, kelenjar susu dan sistem imun. Jika rute paparannya melalui pangan atau minuman yang tertelan, maka bayi mempunyai kemungkinan untuk terpapar BPA dari pada kelompok umur lainnya.   

“Jadi Komnas Perlindungan anak merekomendasikan untuk menghentikan penggunaan kemasan yang mengandung BPA. Dari temuan-temuan yang dilakukan inilah,  yang harus diserukan Komnas Perlindungan Anak. BPOM juga tidak bisa berbuat banyak kalau masyarakat tidak diberi tahu,” ungkap Arist Merdeka Sirait. 

 

Editor: Paul

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler