Sinopsis Yeh Hai Mohabbatein ANTV Episode 50 Selasa, 23 Maret 2021 Raman berkata kasar kepada Ishita

22 Maret 2021, 17:35 WIB
Ilustrasi Yeh Hai Mohabbatein ANTV. /Instagram@officialyehhaimohabbateinantv

PORTAL PAPUA-Di episode sebelumnya, Raman sangat terkejut ketika ia melihat Ishita dan Mani yang berpelukan sambil mengatakan kata-kata romanits. Ia pun melampiaskan kemarahannya dengan mendatangi bar dan mabuk-mabukkan di sana. Dalam perjalanan pulang, ia menghentikan mobilnya di tengah jalan, ia keluar dari mobil sambil membayangkan Ishita dan Mani. Ia terduduk di samping mobil dan menangis.

Ishita yang merasa khawatir kepada Raman karena belum pulang ke rumah, kemudian keluar mencari Raman ditemani oleh Mani. Mereka pun mendapatkan Raman di tepi jalan sambil kehujanan. Mereka pun menghantarnya pulang ke rumah bersamaan.

Baca Juga: Sinopsis Nazar, Selasa 23 Maret 2021 Episode 85: Dilruba Menerima Tantangan Mohana

Pada episode ini, Raman memasuki rumah dalam keadaan mabuk kepayang. Semua orang dalam rumah menjadi kaget. Ia diantar oleh Romi dan mengganti pakaiannya. Tanpa berbicara sedikit pun, ia kemudian tertidur.

Keesokan harinya, Raman terbangun dan keluar dari kamar. Semua orang dalam rumah menyapanya tetapi ia tidak membalas mereka. Ia hanya terdiam. Ishita mengatakan hendak ke salon untuk merias dirinya karena malamnya akan ada pesta atas terpilihnya Raman sebagai Pimpinan Pengusaha Seasia.

Baca Juga: Rakornas Perpustakaan 2021 Kuatkan Peran Perpustakaan dalam Transfer Pengetahuan

Raman menanggapi bahwa ia yang mempunyai pesta tetapi kenapa Ishita yang sangat bersemangat. Tanggapan Raman membuat semua orang dalam rumah kaget. Ishita pun hanya tertawa karena menganggap bahwa itu hanyalah lelucon Raman. Ketika mengatakan demikian, Raman ke kamar dan membayangi Ashok dan Shagun.

Ia bahkan menyadarkan dirinya bahwa demi Ruhi, ia akhirnya menikahi Ishita. Ia sadar bahwa dirinya dan Ishita tidak ada hubungan apa-apa. Ketika itu, Ishita yang pulang dari salon kaget bahwa Raman telah pergi lebih dulu ke pesta tersebut tanpa menunggu dirinya sebagai istrinya. Bersama dengan keluarganya yang lain, mereka pun bergegas ke pesta itu.

Raman lebih dulu tiba di tempat pesta. Orang-orang yang melihat dirinya, menyapa dan mengucapkan selamat kepadanya. Mani yang berada di situ juga menyapanya dan bertanya kepada Raman mengenai Ishita dan yang lainnya. Raman pun memberikan jawaban sinis bahwa bukankah Mani lebih menghabiskan banyak waktu bersama Ishita. Jawaban ini membuat Mani kebingungan apa maksud perkataan Raman.

Baca Juga: Bupati Mimika Bakal Pecat 208 ASN

Tidak berselang lama ketika Raman sampai di pesta, keluarga Bhalla dan Ishita juga tiba. Ishita langsung mencari Raman namun yang ia ketemu ialah Mani. Mani lalu mengajak Ishita bercerita sedangkan Raman sedang melihat mereka dari kejauhan.

Kemudian, Ishita menghampiri Raman. Ia hendak memberikan hadiah kepada suaminya itu. Namun tidak disangka, ketika Ishita hendak memberikan gelang, Raman pun menolaknya dan enggan menerimanya. Ia pergi meninggalkan Ishita. Ishita nampak bingung dan sedih atas sikapnya Raman.

Acara pun akhirnya di mulai. Host meminta para tamu undangan untuk duduk pada kursi mereka masing-masing. Setelah itu, ia meminta Raman maju ke depan untuk memberikan sambutan atas kemenangannya. Raman pun maju ke depan.

Sementara memberikan sambutan pembuka, ia melihat Mani datang dan berbicara kepada Ishita. Raman pun makin cemburu melihatnya. Dalam sela sambutannya, ia memuji mantan istrinya, Shagun Arora. Semua yang hadir di situ menjadi kaget dan tidak percaya akan apa yang baru saja dikatakan oleh Raman.

Baca Juga: Real Sociedad Tak Berdaya Dihajar Barcelona di Kandang Sendiri

Ishita kaget, sedih dan hendak meneteskan air mata. Ia pun sudah tidak tahan menahan kesedihannya, ia keluar dari pesta itu masuk ke dalam mobil dan menangis. Ia sangat tidak percaya akan apa yang baru saja ia dengar. Sementara menangis, Ny. Verma menelponnya mendesaknya mendatangi klinik.

Sesampainya Ishita di klinik, ia memarahi Ny. Verma karena anaknya sudah baikan dan tidak sakit lagi. Semua orang dan bahkan Ny. Verma menjadi heran karena Ishita menjadi tidak seperti biasa jika sedang marah. Sehabis marah-marah di klinik, ia pun pergi meninggalkan klinik.

Tidak hanya Ishita, Tn. Bhalla sangat marah atas perkataan dan pujian Raman yang ditujukan bukan kepada Ishita tetapi kepada Shagun. Toshi dan Simmi mencoba menenangkan dirinya yang sedang mengendarai mobil.

Sementara itu, penyesalan menghampiri Raman. Ia mengenang masa-masa saat ia bersama Ishita. Ishita membuat hidupnya penuh arti dan semangat. Keluarganya pun menjadi senang dengan sikap dan perilaku Ishita. Ia menyadari bahwa ia telah membuat kesalahan besar kepada istrinya Ishita dan juga keluarganya.

Baca Juga: Gawat, Dikejar Orang Tak Dikenal, 7 Warga Halmahera Ini Masih Hilang di Hutan

Raman meminta pelayannya untuk kembali mencari gelang pemberian Ishita yang tadi ia buang. Mereka mendapatkan kembali gelang itu dan memberikannya kepada Raman. Sambil memandangi gelang itu, ia menangis mengingat Ishita.

Di samping itu, terjadi kebakaran di sebuah apartmen. Setelah beberapa kali menelpon, Raman pun menjawab telepon dari Mihir. Mihir mengatakan untuk datang dan melihat kebakaran yang terjadi di apartmen. Raman dan Ishita dengan mengendarai mobil yang berbeda sampai di apartmen yang sedang terbakar. Mihir mengatakan bahwa tidak ada korban jiwa; semuanya selamat.

Kemudian, mereka semua berpindah ke apartmen baru milik perusahaan. Mereka tinggal di sana untuk sementara waktu. Di rumah baru itu, Ishita menghidangkan susu untuk orang tua nya dan juga orang tua mertuanya. Ishita menghibur ibunya yang masih bersedih atas kejadian yang menimpa mereka dan juga putrinya.

Baca Juga: Tuding Pendamping Desa di Wondama, Angggota DPR RI Diminta Klarifikasi

Ishita saat memasuki kamar, ia melihat Raman yang sedang sedih. Raman berkata kasar kepada Ishita. Ishita menangis dan hendak keluar dari kamar. Raman mencegahnya dan mereka pun bertengkar. Ishita merasa sikapnya Raman sangat berubah. Dengan usaha yang kuat, ia pun berhasil meninggalkan kamar dan Raman. Di ruang tamulah, Ishita menangis tersedu-sedu.

 Di part lain, Romi sedang mengalami kecelakaan dan sudah dilarikan ke rumah sakit. Ishita mendapat telepon dan ia segera ke rumah sakit. Sesampainya di sana, ia bertemu dengan Sarika.

Di rumah sakit, Romi meminta Sarika untuk meninggalkan dirinya. Sarika menangis dan kemudian pergi. Namun, Ishita menegur Romi dan berusaha menghentikan Sarika. Mani yang ada di situ menahan Ishita dan mendesaknya untuk memikirkan Romi terlebih dahulu.

Sementara itu, di rumah, Raman terjaga dari tidurnya. Ia sadar seraya menyesal atas perbuatannya yang keji dan kasar kepada Ishita. Ia mencari-cari Ishita dalam rumah tapi tidak menemukannya. Ia mengira bahwa Ishita pergi meninggalkannya.

Bee Benn

Editor: Atakey

Tags

Terkini

Terpopuler