Potensi Koalisi Anies-Ganjar Mulai Luntur, Inilah Penyebabnya

- 8 Februari 2024, 11:02 WIB
Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Politikus PDIP, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. /Antara/Aprillio Akbar

PORTAL PAPUA  - Potensi terbentuknya koalisi antara Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo mulai luntur bersamaan dengan masuknya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke kubu 03. Walakin spekulasi itu muncul di detik-detik hari pencoblosan 2024 tiba, Calon Presiden nomor urut 01, Anies Baswedan memberi pandangan berbeda.

 

Alih-alih bicara soal kerja samanya dengan kubu 03, Anies meminta masyarakat terlebih dahulu melihat hasil pemilihan suara di putaran pertama.

"Kita belum tahu hasilnya putaran satu, jadi jangan mendahului," kata dia usai menjalani safari politik di Mataram, NTB, Selasa kemarin.

 

Enggan ambil pusing dengan skenario koalisi yang digembar-gemborkan sejak jauh hari, Anies meminta para pendukung mengawalnya dan Cak Imin memuncaki klasemen sejak putaran pertama.

 

"Perjuangan yang utama adalah saya minta untuk mengawal suara pada 14 Februari. Kita jaga sama-sama," kata Anies. Isu Ahok 'Kuda Putih' Jokowi Belakangan ramai diperbincangkan isu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dicurigai sebagai 'kuda putih' Presiden Joko Widodo.

Jokowi dianggap sengaja menempatkan Ahok di kubu Ganjar-Mahfud agar pasangan calon 03 itu tidak bisa berkoalisi dengan AMIN jika Pilpres berlangsung sebanyak dua putaran.

Sumber Artikel berjudul "Bau-bau Koalisi Anies-Ganjar Kandas karena Ahok, Capres 01: Jangan Mendahului"

Merespons rumor terkait masuknya Ahok sebagai Tim Pemenangan Nasional (TPN), Ganjar membantah politisi PDIP itu bergabung karena campur tangan Jokowi. Melihat rekam jejak Ahok di dunia politik, Ganjar meyakini bila sosok tersebut memiliki barometer tersendiri dalam menentukan pilihannya di Pilpres 2024.

Ganjar juga mengira tudingan Ahok sebagai 'kuda putih' Jokowi tak mungkin terjadi lantaran tokoh tersebut adalah teman baiknya sejak lama.

"Ya, semuanya akan bisa mempertimbangkan, memperhitungkan, berasumsi. Tapi, Ahok teman saya. Dia sudah lama bersama saya dan tentu saja dia punya nilai-nilai, nilai-nilai itu dia tunjukkan waktu jadi anggota DPR, waktu jadi wakil gubernur, kemudian menjadi gubernur sebentar, lalu kemudian dia tidak bisa menjadi gubernur," ujar Ganjar di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa.

Lebih lanjut, Ganjar menilai, keputusan Ahok rela melepas jabatannya sebagai Komisaris Pertamina demi mendukung Paslon 03 didorong oleh kemantapan hati dan nilai-nilai yang dia anut selama ini.

"Ingat semua kasusnya? Orang jualan ayat, kemudian dia masuk penjara, dan dia ikhlas itu, lalu dia menjadi seorang profesional dengan bayaran yang cukup, dan dia memilih keluar untuk membantu saya karena sebuah nilai, sehingga harapan kita, kalau orang nanti mau bergabung atau tidak bergabung kami punya nilai, dan nilai itu secara universal bisa dipertanggungjawabkan. Take it or leave it, itu saja," ucap Ganjar.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x