Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi Pada Minggu 29 November, Warga Panik dan Pingsan

- 29 November 2020, 11:42 WIB
/

"Erupsi kedua pagi tadi semakin tinggi. Sebelumnya hanya 500 meter, kali ini menjadi 4.000 meter. Jadi, hal utama yang harus disiapkan saat ini adalah memakai masker karena debunya akan mengancam kesehatan masyarakat setempat," kata Kasubbid Mitigasi Gunung api Wilayah Timur ESDM, Devy Kamil Syahbana saat dihubungi ANTARA dari Kupang, Minggu pagi.

Pihaknya sudah menghubungi Kepala Pelaksana Ketua Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata untuk membahas soal penyiapan masker tersebut.

Ia mengatakan bahwa ancaman bagi warga di daerah itu adalah abu vulkanik dan tidak bisa dianggap remeh karena jika menghirupnya akan sangat berbahaya bagi kesehatan warga.

Menurut dia warga di beberapa kecamatan yang tinggal di bawah lereng gunung itu, menurut keterangan dari Kepala BPBD Lembata sudah berada pada jarak empat kilometer, yang berarti jauh dari kawasan atau lokasi bencana.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut, Habib Rizieq dan Gatot Akan Menghasilkan Poros baru

"Saya dengar tadi juga warga di bawah gunung itu juga sudah dievakuasi untuk meninggalkan rumah yang mereka tempati karena mereka takut dengan abu vulkanik yang mulai berjatuhan," katanya.

Gunung Ili Lewotolok di Kabupaten Lembata pada pukul 09:45 WITA kembali erupsi dengan ketinggian abu mencapai 4.000 meter di atas permukaan laut, lebih tinggi dari erupsi pertama yang terjadi pada 27 November 2020, yang hanya mencapai 500 meter.

Kolom abu menurut laporan PVBMG berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi kurang lebih 10 menit.***

Halaman:

Editor: Paul

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x