Jejak Belanda di Kaimana

- 13 Maret 2021, 03:09 WIB
SUASANA menjelang hijrah pasukan Tentara Nasional Indonesia Divisi Siliwangi dari Perkebunan Maswati menuju Yogya­karta pada Februari 1948. Seorang perwira pasukan Kanada (berdasi) di antara sejumlah tentara Siliwangi dan sejumlah tentara Belanda dari Resimen Huzaren van Boreel.*/NATIONAAL ARCHIEF
SUASANA menjelang hijrah pasukan Tentara Nasional Indonesia Divisi Siliwangi dari Perkebunan Maswati menuju Yogya­karta pada Februari 1948. Seorang perwira pasukan Kanada (berdasi) di antara sejumlah tentara Siliwangi dan sejumlah tentara Belanda dari Resimen Huzaren van Boreel.*/NATIONAAL ARCHIEF /

PORTAL PAPUA-Pada abad ke-19, Belanda mengklaim menguasai Pulau Nugini bagian barat atau Papua. Namun klaim ini belum sepenuhnya aman karena masih diganggu oleh kapal-kapal Inggris yang berusaha merebut jalur perdagangan pala di Fakfak dan Kaimana.

 Baca Juga: 17.000 Tahun yang Lalu, Papua dan Australia Tergabung Jadi Satu Daratan Unik, Ini Faktanya

Untuk menguatkan klaim Belanda di Papua, maka Belanda membangun sebuah benteng pada 24 Agustus 1828, di Lobo, Teluk Triton. Benteng ini diberi nama sesuai dengan nama Gubermur Jenderal VOC saat itu, Marquis Du Bus de Gisiegne.

Benteng Du Bus sebagai bukti kekuasaan resmi atas Belanda atas Papua. Peresmian benteng ini bertepatan dengan ulang tahun Raja Belanda, Willem III.

Baca Juga: Noken Suku Maybrat Hasil Kerajinan Tangan Masyarakat Asli Papua dari Kulit Kayu Pohon Biyik

Pada saat itu, komisaris pemerintah Belanda Van Delden membacakan klaim Belanda atas Papua atau Nugini barat. Klaim itu berbunyi: Atas nama Raja Nederland, bagian barat Nugini dan pedalaman mulai garis meridian 141 derajat sisi timur Greenwich di pantai selatan, dan dari tempat tersebut ke arah barat, barat daya, dan utara sampai ke Semenanjung Goede Hoop di pantai utara, selain daerah-daerah Mansarai, Karondefer, Amberpura dan Ambarpon yang dikuasai Sultan Tidore, dinyatakan sebagai milik Raja Nederland.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Maret 2021, Capricorn Fokus, Aquarius Percaya Diri, Pisces Diam

Benteng Du Bus pada 1835 dibongkar karena cuaca buruk, pemukiman yang tidak layak dan penyakit malaria yang menyerang prajurit Belanda.  (Hari Suroto, Arkeolog Balai Arkeologi Papua)

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x