Noken Suku Maybrat Hasil Kerajinan Tangan Masyarakat Asli Papua dari Kulit Kayu Pohon Biyik

- 13 Maret 2021, 02:48 WIB
Noken.
Noken. /Balitbangda.papuabarat.go.id

PORTAL PAPUA-Uniknya pohon tersebut tumbuh alami di hutan sekitar Danau Ayamaru, Papua Barat dan tidak dibudidayakan.

Berdasarkan ukuran dan kegunaannya, jenis noken untuk perempuan dan laki-laki berbeda. Noken laki-laki berukuran lebih kecil dan dipergunakan untuk menyimpan korek api, rokok atau pinang, sementara noken bagi  wanita berukuran lebih besar, yang diperuntukan untuk membawa hasil-hasil perkebunan.

Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Maret 2021, Capricorn Fokus, Aquarius Percaya Diri, Pisces Diam
 
Melihat dari keunikan itu serta fungsi noken yang sudah tentu merupakan salah satu alat penunjang kehidupan masyarakat Maybrat.

Noken atau tas yang dianyam dengan berbahan dasar kulit kayu pohon biyik, perlu dilestarikan dan menjadi warisan budaya Papua karena merupakan identitas Papua.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Maret 2021, Libra Problem,  Scorpio Ide Baru

Sekarang ini yang sering terlihat adalah noken berbahan benang nilon buatan pabrik. Sangat dikhawatirkan nilon buatan pabrik ini nantinya bakal menggusur noken berbahan tradisional. Noken berbahan kulit  kayu harus dilestarikan supaya tidak terkikis oleh tas modern.

Noken dari kulit kayu ini dapat dijumpai pada sejumlah pria dan wanita Ayamaru di Kabupaten Maybrat yang selalu mengenakannya saat berpergian atau beraktivitas. Bahkan pada waktu senggang sekalipun, beberapa wanita Ayamaru justru menyibukan diri menghabiskan waktu  selama berjam-jam hanya untuk menganyam kulit kayu menjadi noken.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 13 Maret 2021, Cencer Emosi, Leo Profesional, Virgo Nyaman

Kebiasaan turun-temurun inilah yang menjadi alasan utama agar noken kulit kayu tersebut dapat dilestarikan, agar tidak tergusur oleh hadirnya noken hasil anyaman nilon modern seperti yang sudah  beredar di pasaran saat ini.

Dalam konvensi UNESCO tahun 2003 menetapkan sejumlah karakteristik suatu budaya termasuk dalam warisan budaya. Ciri-ciri budaya yang termasuk dalam kategori tersebut adalah budaya yang ditularkan antargenerasi, berkembang secara dinamis, menyatu dengan identitas komunitas, dan merupakan sumber kreativitas.

Berdasarkan ciri-ciri ini maka noken dapat dikategorikan sebagai warisan budaya takbenda. Untuk mendukung pelestarian noken Maybrat, perlu menjaga kelestarian pohon biyik sebagai bahan baku pembuatan noken, yaitu dengan cara penanaman kembali dan tidak melakukan penebangan liar. Ini penting agar pembuatan noken kulit kayu bisa terus terlaksana hingga ke generasi selanjutnya. (Hari Suroto, Arkeolog Balai Arkeologi Papua )

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x