Mengenal Suku Bauzi di Papua dengan Sejumlah Alat Berburu dan Korek Api Tradisional

- 11 Maret 2021, 08:41 WIB
Ilustrasi masyarakat Papua.
Ilustrasi masyarakat Papua. /Pixabay/ianknabel66

PORTAL PAPUA-Suku Bauzi di Kabupaten Mamberamo Raya masih mengenal sejumlah alat untuk berburu dan meramu, di antaranya alat tulang berupa jarum dan korek api tradisional.

Baca Juga: Ikatan Cinta 11 Maret 2021, Episode 200, Al Terus Bertanya Apakah Reyna Anak Kandung Roy, Apa Respon Rendy?

Alat tulang berupa jarum yang ditemukan itu berfungsi untuk melubangi kulit kayu dan juga berfungsi untuk merajut serat kulit kayu genemo menjadi noken atau tas tradisional masyarakat Papua. Alat tulang menyerupai atau seperti bentuk jarum ini berbahan tulang kuskus dan tulang burung kasuari.

Baca Juga: Pesona Air Terjun Gunung Botak di Tambrauw Bisa Jadi Objek Destinasi Wisata

Sedangkan korek api tradisional berbahan batu, bulu kering dari nibung dan bambu.

Cara kerja korek api tradisional ini yaitu batu yang dilapisi bulu nibung digesek dengan kecepatan tinggi pada bambu kering. Panas yang ditimbulkan pada batu, kemudian membakar bulu nibung dan dengan beberapa tiupan saja api sudah dapat menyala.
 
Baca Juga: 5 Drama Korea yang Tayang di Bulan Maret Hingga April 2021, Lengkap Para Pemain dan Sinopsis
Penelitian arkeologi di sekitar Distrik Mamberamo Tengah juga didapatkan cangkang moluska laut famili Trochidae, Veneridae dan Cypraeidae. Padahal, jarak antara Distrik Mamberamo Tengah dengan laut sekitar 160 kilometer.
 
 
Temuan cangkang moluska laut di Mamberamo Tengah, ini menggambarkan bahwa pada masa lalu, moluska laut telah dikonsumsi masyarakat setempat. Keberadaan moluska tersebut menggambarkan daya jelajah berburu dan meramu makanan masyarakat Mamberamo Raya pada masa lalu mencapai ratusan kilometer dan telah menjangkau pesisir laut. (Hari Suroto, Arkeolog Balai Arkeologi Papua )

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x