VIRAL! Lama Menghilang Sejak 2016, Buaya Berkalung Ban Muncul dan ‘Berkomunikasi’ dengan Emak-emak

- 7 Desember 2020, 19:28 WIB
Viral, Panji dan Dua Ahli Asal Australia Dikalahkan Emak-Emak, Buaya Kalung Ban Muncul Kembali.
Viral, Panji dan Dua Ahli Asal Australia Dikalahkan Emak-Emak, Buaya Kalung Ban Muncul Kembali. /Dok. Fix Pekanbaru

PORTAL PAPUA – Sebuah kejadian viral terjadi di Kota Palu baru-baru ini. Warga dihebohkan dengan kemunculan seekor buaya berkalung ban.

Menurut informasi, buaya tersebut sebelumnya pernah muncul dan berusaha diselamatkan oleh beberapa orang, termasuk Panji Sang Petualang dan dua ahli buaya dari Australia.

Namun entah kenapa, buaya itu kemudian hilang begitu saja usai aksi penyelamatan yang gagal, dan kembali muncul pada Selasa, 1 Desember 2020 siang.

Baca Juga: Pasca Bentrok Polisi dan Kelompok yang Diduga Pengikut HRS, Habib Rizieq dan Keluarga Diamankan

Kemunculan kembali buaya berkalung ban tersebut terekam kamera warga, ketika buaya itu tengah berada di bantaran Sungai Palu. Video buaya berkalung ban ini diunggah oleh akun Instagram @infopalu, Selasa sore.

Menariknya, dalam video itu terlihat seorang wanita berada dalam jarak yang dekat dengan buaya berkalung ban itu.

Sebagaimana diberitakan Fix Pekanbaru dalam artikel “VIRAL! Panji dan Dua Ahli Asal Australia Dikalahkan Emak-emak, Buaya Kalung Ban Muncul Kembali”, wanita yang menggunakan jilbab putih bintik-bintik ini tampak tenang di dekat buaya itu, seperti sedang berkomunikasi.

Baca Juga: 6 Terduga Pengikut HRS Tewas dalam Bentrok dengan Polisi, FPI: Rombongan Sedang ke Pengajian

Setelah sekian lama menghilang, seorang wanita paruh baya itu berhasil memanggil buaya berkalung ban tersebut.

Namun tak lama kemudian, ada seorang pria mendekati buaya berkalung ban itu, yang membuat buaya tersebut kembali masuk ke aliran air Sungai Palu.

Menurut informasi, sebelumnya Panji Petualang pernah melakukan upaya penyelamatan, namun gagal.

Baca Juga: Anggota Polisi Metro Jaya Dihadang Kelompok Diduga Pengikut Habib Rizieq, 6 Tewas Ditembak

Terbaru, Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulteng menggelar sayembara untuk menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut.

Berikut ini lika-liku upaya penyelamatan buaya berkalung ban di Kota Palu.

1. Viral sejak awal tahun 2019.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Kembali ‘Panggil’ Habib Rizieq Hari Ini, Massa FPI dan Pengikuti HRS Dilarang Hadir

Penampakan buaya dengan leher terjerat ban bekas pertama kali terlihat tahun 2016. Buaya berkalung ban muncul lagi di sekitar Jembatan Palu 1 di Jalan Gajah Mada, Kota Palu pada awal 2019 dan menjadi viral.

Kemunculan buaya di Sungai Palu menarik perhatian siapa pun yang lewat. "Baru ini lagi itu buaya muncul, padah sudah lama tidak muncul," ungkap Harsono, pengendara yang ikut melihat buaya tersebut, Rabu 20 Maret 2019 silam.

2. Panji Petualang pernah lakukan usaha penyelamatan.

Baca Juga: Soal Penanganan Pengungsi Erupsi Ile Lewotolok, Pemkab Lembata: Pemerintah Bukan Sengsarakan Warga

Pada tahun 2018, upaya penyelamatan buaya juga dilakukan oleh Panji si Petualang, seorang bintang di salah satu program televisi nasional. Saat itu, Panji dan timnya menyusuri Sungai Palu bersama sejumlah personel Polisi Air dan Udara (Polairud), Minggu 21 Januari 2018.

Namun sayangnya usaha tersebut juga belum membuahkan hasil. Buaya yang tadinya berjemur di onggokan pasir di tengah Sungai Palu tiba-tiba masuk ke sungai.

3. BKSDA Sulteng gelar sayembara.

Baca Juga: Tidak Masuk Zona Merah, Ribuan Pengungsi Ile Lewotolok Dipulangkan ke Kampung Asalnya

Balai Konservasi Sumber Daya Alam ( BKSDA) Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar sayembara untuk menangkap dan membebaskan seekor buaya terjerat ban bekas di lehernya.

Menurut Kepala BKSDA Sulawesi Tengah, Hasmuni Hasmar, pihaknya kekurangan personel untuk menyisir Sungai Palu hingga Teluk Palu.

Ia menjelaskan, beberapa pihak sebenarnya sudah berinisiatif melakukan penyisiran, namun hingga saat ini belum berhasil. "Kami juga beberapa waktu lalu bekerja sama dengan NGO asal Australia namun upaya mereka menyelamatkan buaya itu gagal," katanya saat di Palu, Selasa 28 Januari 2020.

Baca Juga: Waspadai 4 Hal Berbahaya Jika Tidur Dekat HP, Dari Susah Tidur hingga Sebabkan Kanker

Seperti diberitakan, pihaknya berjanji juga akan memberi imbalan bagi masyarakat yang menangkap dan menyelamatkan buaya tersebut dari jeratan ban. "Jika ada masyarakat berhasil melepas ban bekas di leher buaya itu, kami akan berikan imbalan," kata Hasmar tanpa menyebut bentuk dan nilai imbalan yang akan diberikan.

4. Jadi perhatian media internasional.

Kondisi buaya liar berkalung ban yang kerap menampakkan diri di aliran sungai Palu semakin memprihatinkan. Sejak kemunculannya pada 2016 silam, ban yang melilit di lehernya belum terlepas dan tubuh buaya berspesies siam ini makin membesar.

Baca Juga: Makan Mie yang Terkontaminasi Asam Bongkrek Berujung Kematian, Seperti yang Dialami Keluarga Ini

Kondisi memprihatinkan buaya ini membuat mata dunia ikut menyoroti sayembara yang dibuat BKSDA Sulawesi Tengah itu. Pasalnya, sayembara ini diberitakan beberapa media internasional kenamaan untuk ikut menyebarluaskan kabar ini.

Misalnya, laman telegraph.co.uk yang memberitakan hal ini dengan judul "Indonesia tawarkan hadiah uang tunai untuk melepaskan ban karet dari leher buaya".

5. Dua ahli buayaasal Australia.

Baca Juga: KPK Sebut Mensos Juliari Batubara Terima Fee Rp10 Ribu Per Paket Sembako Bantuan COVID-19

Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson datang dari Autralia untuk menangani buaya yang lehernya terjerat ban bekas sepeda motor di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis 13 Febuari 2020 lalu.

Dalam aksi penyelamatannya, Wright dan Wilson yang bekerja dalam tim Satgas yang dibentuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ini menggunakan bantuan pesawat nirawak, perangkap, pelampung, umpan ayam, dan tombak.

Namun, penyelamatan belum membuahkan hasil.*** (Desfa Reja/Fix Pekanbaru)

Editor: Ade Riberu

Sumber: Fix Pekanbaru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah