Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah tersebut akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok, yang mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata.
“Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana,” kata Bupati Lembata, Eliyaser Yentji Sunur.
Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Penelusuran Kontak, Mahfud MD: Kami Sangat Menyesal
Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, telah terjadi erupsi gunung Ile Lewotolok pada hari Selasa, 1 Desember 2020, pukul 05.13 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau 2.223 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu teramati bewarna kelabu hingga hitam, dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 90 detik.
Pos pengamatan itu juga melaporkan, saat ini gunung Ile Lewotolok masih berada pada status level III (siaga).*** (Aloysius Lewokeda/ANTARA)