Erupsi Ile Lewotolok, ASDP: Penyeberangan Kupang-Lembata Masih Berjalan Normal

- 1 Desember 2020, 14:13 WIB
Ilustrasi, aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Waijarang, Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu 16 September 2020.
Ilustrasi, aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Waijarang, Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu 16 September 2020. /ANTARA/Aloysius Lewokeda

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah tersebut akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok, yang mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata.

“Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana,” kata Bupati Lembata, Eliyaser Yentji Sunur.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Penelusuran Kontak, Mahfud MD: Kami Sangat Menyesal

Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, telah terjadi erupsi gunung Ile Lewotolok pada hari Selasa, 1 Desember 2020, pukul 05.13 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau 2.223 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati bewarna kelabu hingga hitam, dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 90 detik.

Pos pengamatan itu juga melaporkan, saat ini gunung Ile Lewotolok masih berada pada status level III (siaga).*** (Aloysius Lewokeda/ANTARA)

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah