Erupsi Ile Lewotolok, ASDP: Penyeberangan Kupang-Lembata Masih Berjalan Normal

- 1 Desember 2020, 14:13 WIB
Ilustrasi, aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Waijarang, Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu 16 September 2020.
Ilustrasi, aktivitas bongkar-muat di Pelabuhan Waijarang, Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu 16 September 2020. /ANTARA/Aloysius Lewokeda

PORTAL PAPUA – Erupsi Ile Lewotolok yang berlokasi di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur, tidak mengganggu rute penyeberangan Kupang-Lembata dan sebaliknya. Hingga hari ini, layanan penyeberangan di dua wilayah tersebut masih berjalan normal.

Hal itu disampaikan General Manager PT ASDP (Persero) Indonesia Fery Cabang Kupang, Cuk Prayitno, sebagaimana dilansir dari ANTARA, Selasa 1 Desember 2020.

“Penyeberangan fery untuk rute Kupang-Lembata masih beroperasi normal sesuai jadwalnya,” kata Cuk ketika dihubungi di Kupang, Selasa, 1 Desember 2020.

Baca Juga: Keamanan di Papua Berstatus Siaga Satu, Debat Putaran Kedua Pilkada Sorong Selatan Ditunda

Dijelaskannya, pernyataannya itu bertujuan untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan seputar kondisi layanan penyeberangan fery Kupang-Lembata, pasca terjadinya erupsi Ile Lewotolok di Lembata pada Jumat, 27 November 2020.

Dia mengungkapkan, sesuai jadwal yang ada, satu armada fery akan diberangkatkan pada Selasa, 1 Desember 2020, sekitar pukul 13.30 WITA dari Pelabuhan Bolok, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Selain mengangkut penumpang, lanjutnya, fery yang akan diberangkatkan juga mengangkut barang-barang bantuan untuk penanganan dampak erupsi Ile Lewotolok.

Baca Juga: Positif COVID-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan Tetap Jalankan Tugas Pemerintahan

“Beberapa instansi di Kupang mulai mengirim bantuan untuk korban erupsi yang akan diangkut lewat fery yang diberangkatkan hari ini,” ujarnya.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Lembata telah menetapkan status darurat bencana di daerah tersebut akibat erupsi gunung berapi Ile Lewotolok, yang mengakibatkan ribuan warga harus mengungsi ke Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata.

“Status darurat bencana sudah kita tetapkan sejak hari pertama. Jadi saat ini Lembata dalam keadaan darurat bencana,” kata Bupati Lembata, Eliyaser Yentji Sunur.

Baca Juga: Habib Rizieq Tolak Penelusuran Kontak, Mahfud MD: Kami Sangat Menyesal

Sementara itu, berdasarkan hasil pantauan Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok, Nusa Tenggara Timur, telah terjadi erupsi gunung Ile Lewotolok pada hari Selasa, 1 Desember 2020, pukul 05.13 WITA, dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih 800 meter di atas puncak atau 2.223 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati bewarna kelabu hingga hitam, dengan intensitas tebal ke arah timur. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 90 detik.

Pos pengamatan itu juga melaporkan, saat ini gunung Ile Lewotolok masih berada pada status level III (siaga).*** (Aloysius Lewokeda/ANTARA)

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah