Sakernas BPS 2020 Ungkap Persentasi Penerima Manfaat Kartu Prakerja, Papua Barat Hanya 0,08 Persen

- 24 November 2020, 09:11 WIB
Ilustrasi penerima manfaat Kartu Prakerja.
Ilustrasi penerima manfaat Kartu Prakerja. /Instagram/@prakerja.go.id

PORTAL PAPUA - Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) bulan Agustus 2020, yang dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), menemukan bahwa penerima manfaat Kartu Prakerja di Papua Barat hanya 0,08 persen. Persentasi ini disebut paling sedikit dari 34 provinsi se-Indonesia, selain Gorontalo (0,37%) dan Papua (0,64%).

Di urutan teratas, penerima terbanyak adalah Jawa Barat (16%), disusul DKI Jakarta ((10%), dan Jawa Timur (9,8%).

Sebagaimana dikutip PortalPapua.com dari situs resmi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia (ekon.go.id), Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengungkapkan bahwa Sakernas 2020 ini berbeda dengan survei yang dilakukan sebelumnya.

Baca Juga: Faber Castell Rilis Produk untuk Bantu Rangsang Perkembangan Inisiatif dan Kreativitas Anak

“Kali pertama kami tambahkan beberapa pertanyaan terkait dampak COVID-19, program Kartu Prakerja, dan persepsi mengenai program pemerintah terkait bantuan sosial. Sakernas Agustus 2020 mempunyai jumlah sampel 30 ribu blok sensus atau sekitar 300 ribu rumah tangga yang menyebar di seluruh kabupaten atau kota di seluruh Indonesia,” kata Kepala BPS, dalam kesempatan diskusi daring “Survei BPS Bicara tentang Kartu Prakerja”, Senin 23 November 2020.

Selain itu, Sakernas BPS 2020 juga menemukan bahwa mayoritas penerima Kartu Prakerja dari 34 provinsi di Indonesia adalah laki-laki (58%), dengan rincian yang tinggal di perkotaan 76%, dan usia muda, pendidikan SMA ke atas 91%.

“Sebanyak 45 persen pengangguran pada bulan Agustus, atau 5 bulan sejak program diluncurkan, menyatakan tahu tentang program Kartu Prakerja. Alasan utama peserta program Kartu Prakerja tetap untuk meningkatkan keterampilan kerja (skill), baru disusul alasan mencari insentif, masing-masing sebanyak 48 persen dan 27 persen dari penduduk usia 18 tahun ke atas,” sebut Suhariyanto.

Baca Juga: Waspadai Potensi Hujan Lebat, Ini Prakiraan Cuaca di Papua Barat Besok Selasa 24 November 2020

Sedangkan sebanyak 88,9% penerima Kartu Prakerja yang menyelesaikan pelatihan mengatakan program Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka dan insentif Kartu Prakerja umumnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari (81%), ditabung (33%), dan modal usaha (23%).

Merespons hasil temuan Sakernas yang menyebutkan bahwa 89% Penerima Kartu Prakerja meningkatkan keterampilan kerja mereka, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni P. Purbasari menegaskan bahwa Manajemen Pelaksana serius menjaga kualitas pelatihan dalam ekosistem Kartu Prakerja agar betul-betul membekali keterampilan peserta.

“Untuk bisa diterima, sebuah pelatihan harus lolos asesmen berlapis dari Platform Digital, Manajemen Pelaksana, dan Tim Ahli dari Universitas Indonesia (UI), Universitas Atma Jaya dan Indonesia Mengajar. Sesudah masuk ke dalam ekosistem pun akan dievaluasi lagi oleh Manajemen Pelaksana, Tim Ahli dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan oleh Peserta melalui ulasan dan rating,” ujarnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Papua Selasa 24 November 2020: Waspada Potensi Hujan Lebat di Beberapa Wilayah

Sementara itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keynote speech-nya menjelaskan bahwa Kartu Prakerja adalah program yang masih sangat muda, di mana saat Sakernas dilaksanakan pada Agustus 2020, program baru berjalan efektif dua bulan dengan jumlah penerima kurang dari 50%.

“Hasil Sakernas ini sangat penting sebagai bahan evaluasi program, melengkapi 3 survei yang diadakan oleh Manajemen Pelaksana, dan Sakernas ini mengkonfirmasi dampak positif Program Prakerja dalam meningkatkan keterampilan kerja,” kata Airlangga.

Sebagaimana diketahui, Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja telah melaksanakan tiga kali survei evaluasi. Survei evaluasi pertama diikuti oleh 2,4 juta peserta dan survei kedua dengan 293 ribu peserta. Survei ketiga masih berlangsung saat ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Asmara, Senin 23 November 2020: Aquarius Dibayang-bayangi Masa Lalu Menyakitkan

Hasil survei mencatat bahwa 81% peserta belum pernah mendapatkan pelatihan atau kursus sebelumnya. Lebih dari 84% menyatakan bahwa pelatihan prakerja meningkatkan kompetensi, baik skillingreskilling, maupun upskilling.

Selain itu, 92% menyatakan akan melampirkan Sertifikat Pelatihan Prakerja pada saat melamar pekerjaan.

Sejak digulirkan pada 11 April 2020, program Kartu Prakerja menarik minat 43 juta pendaftar dan telah menerima 5,6 juta orang peserta. Jumlah ini terdiri dari 56% laki-laki, 87% berpendidikan SMA ke atas, 77% usia antara 18-35 tahun.

Baca Juga: Pasca City Kalah dari Tottenham, Guardiola Akui Kesulitan dalam Menyerang dan Bertahan

Dengan animo masyarakat yang tinggi dan hasil yang cukup memuaskan di tahun 2020, Program Kartu Prakerja akan dipertimbangkan untuk terus dilanjutkan pada tahun 2021.***

Editor: Ade Riberu

Sumber: ekon.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x