IPEF diluncurkan pada Mei 2022 oleh Amerika Serikat, bermitra dengan Australia, Brunei Darussalam, Fiji, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Selandia Baru, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Kerangka ini akan menawarkan manfaat nyata yang mendorong kegiatan ekonomi dan investasi, mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif, serta menguntungkan para pekerja dan konsumen di seluruh kawasan.
Pada penghujung IPBF 2023, Direktur Badan Perdagangan dan Pengembangan AS (USTDA) Enoh Ebong dan Pejabat Senior AS untuk Biro Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) Urusan Asia Timur dan Pasifik Matt Murray mengadakan konferensi pers dengan sejumlah wartawan di wilayah Indo-Pasifik.
Upaya Baru AS dan Mitra Memajukan Indo-Pasifik yang Terbuka, Terhubung, Sejahtera, Aman, dan Tangguh.
Badan Perdagangan dan Pembangunan AS (USTDA) mengumumkan dua kesempatan proposal pendanaan (Call for Proposal). Proposal pertama untuk kegiatan infrastruktur yang mendukung pilar Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) guna memajukan infrastruktur digital, mempromosikan energi bersih, dan memperkuat rantai pasokan.
Proposal kedua untuk memperluas “portfolio” USTDA di negara-negara Kepulauan Pasifik. Selain itu, Tim Akselerator Infrastruktur IPEF akan bekerja lintas lembaga pemerintah AS dan mitra serupa IPEF guna mengidentifikasi dan menentukan proyek-proyek yang memenuhi syarat untuk mengakses produk perbankan yang akan membuka pembiayaan publik dan swasta baru. Tim Akselerator Infrastruktur IPEF akan mengunjungi India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Fiji, dan Vietnam.***