Inggris Luncurkan Vaksin Covid-19 Penemuan dari Oxford, Pria 82 Tahun Jadi Penerima Pertama

- 5 Januari 2021, 07:56 WIB
ILUSTRASI vaksin Covid-19.
ILUSTRASI vaksin Covid-19. /ANTARA

 

PORTAL PAPUA - Inggris telah meluncurkan vaksin Covid-19 dengan memesan sebanyak 100 juta dosis suntikan Oxford/AstraZeneca, hasil pengembangan dari Pfizer dan BioNTech.

Di luar uji klinis, Kepala Keperawatan Yasasan NHS Rumah Sakit Oxford Sam Foster mengungkapkan rasa bangga, telah diberikan secara perdana vaksin Oxford di Rumah Sakit Churchill, yang berdekatan dengan tempat vaksin dikembangkan.

"Kami berharap dapat memvaksinasi lebih banyak pasien dan staf kesehatan dan perawatan," ujar Sam Foster seperti yang dikutip dari Antaranews Senin, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Rincian Anggaran Dana Bansos Januari 2021 yang Disalurkan Mensos untuk 3 Program Bantuan

Pada Senin 4 Januari 2021, warga Inggris mulai disuntik vaksin AstraZeneca/Oxford. Vaksin tersebut diberikan kepada seorang pria 82 tahun pasien dialisis.

Seorang pensiunan manejer pemeliharaan, Pinker, mengungkapkan rasa hormat pada ilmuan yang olehnya vaksin anti Covid-19 dikembangkan. Dengan bangga dikatakannya bahwa dirinya tidak sabar lagi untuk merayakan hari ulang tahun pernikahannya.

"Para perawat, dokter, dan staf hari ini, semuanya brilian dan saya sekarang benar-benar menantikan untuk merayakan ulang tahun pernikahan saya yang ke-48 dengan istri saya Shirley akhir tahun ini," Pinker menambahkan.

Baca Juga: 34 Provinsi Siap Terima Bansos, Tri Rismaharani: Mohon Dukungan dari Stakeholder dan Media

Kepala Oxford Vaccine Group Andrew Pollard sekaligus kepala penyelidik uji coba suntikan itu juga menerima vaksin tersebut.

Dia mengatakan bahwa dengan catatan jumlah kasus harian, beberapa minggu ke depan akan menjadi tantangan meskipun ada optimisme yang diberikan oleh peluncuran vaksin Oxford.

"Ini adalah momen yang sangat kritis. Kita berada di titik kewalahan oleh penyakit ini. Menurut saya, (vaksin) itu memberi kita sedikit harapan, tetapi saya pikir kita menghadapi beberapa minggu yang sulit ke depan," ujar dia kepada BBC TV.*** (Rafael Fautngiljanan)

 

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah