Kisah Orang Farisi dan Pemungut Cukai, Janganlah Terlalu Meninggikan Diri

- 15 Mei 2022, 06:00 WIB
Ayat Alkitab Dalam Kitab Mazmur.
Ayat Alkitab Dalam Kitab Mazmur. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA   - Orang Farisi dan Pemungut Cukai, "Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang seorang adalah Farisi dan yang lain pemungut cukai.”  (Lukas 18:10)

Kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, Yesus mengatakan sebuah perumpamaan tentang orang Farisi dan Pemungut cukai yang datang berdoa ke Bait Allah.

Baca Juga: Ribuan Umat Katolik di Oksibil Sambut Meriah Kehadiran Pastor Oksianus Kotipki dan Pastor Fransiskus Asisi

Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.

Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini.     

 
Orang-orang Farisi adalah orang-orang yang selalu berusaha hidup saleh dengan memenuhi seluruh hukum taurat dengan mengandalkan kekuatannya sendiri, sok suci dan menganggap dirinya paling benar.

Sedangkan pemungut cukai adalah orang yang dianggap sebagai perampok dan penghianat bangsa karena dengan semena-mena memungut pajak yang tinggi untuk kepentingan penjajah dan dirinya sendiri.

Di hadapan Allah orang Farisi itu membeberkan semua perbuatannya yang benar, memberikan perpuluhan, taat melakukan ritual keagamaan (puasa) dan memastikan bahwa semua yang digunakan itu kudus. Berbeda dengan orang farisi yang angkuh, pemungut cukai tidak mengangkat tangannya, ia justru memukuli dadanya tanda bahwa ia menyesali dosa-dosanya. Ia berseru kepada Allah dalam keputusasaan dan berseru memohon belas kasihan.     

Baca Juga: Jokowi Dijamu Makan Malam Bersama Joe Biden sebagai Tamu Terhormat, Bungkam Mulut Besar Natalius Pigai


Si pemungut cukai yang menyesali diri itu justru dipuji – bukan orang Farisi yang saleh. Bandit masyarakat, penghianat bangsa ini, mendapatkan perkenanan Allah. Yang Maha kuasa telah menerima kurban si pemungut cukai berupa hati yang remuk dan penuh penyesalan. Ia pun pulang dengan penuh pembenaran.  

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: King's Sword


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x