Sinopsis Kulfi, 13 Maret 2021 Kulfi Benturkan Tangannya Hingga Berdarah Karena Sikander Tak Mencintainya

- 12 Maret 2021, 13:37 WIB
Kulfi pergi meninggalkan ayahnya Sikandar ke Pakistan dan memulai kehidupan barunya disana.
Kulfi pergi meninggalkan ayahnya Sikandar ke Pakistan dan memulai kehidupan barunya disana. /Instagram/@kulfikumarr_bajewala

PORTAL PAPUA-Semakin lama, sikapnya Mahinder terhadap Kulfi semakin menjadi-jadi. Saking ketakutan karena diteriaki oleh Sikander, Kulfi membenturkan tangannya ke kaca hingga tangannya berdarah. Melihat itu, Mahinder sesegera mungkin memberikan pertolongan pertama kepada Kulfi serta menenangkannya.

Baca Juga: Mengenal Cendrawasih Sebagai Birds of Paradise dan Ancaman Kepunahan di Papua

Sikap Sikander ini membuat Lovely bahkan Gunjan untuk semakin yakin bahwa yang tadi itu bukanlah Sikander yang mereka kenal. Sikander tidak pernah berteriak membentak seseorang, apalagi seorang anak kecil seperti Kulfi.

Sebenarnya, dalam kecelakaan yang dialami oleh Sikander, Chandan mendorong Sikander ke bawah jembatan. Polisi yang datang ke TKP mendapati Chandan yang pingsan dengan dompetnya Sikander berada bersamanya. Polisi berkesimpulan bahwa yang terjatuh adalah pencuri sedangkan yang terbaring adalah Sikander, padahal sebenarnya Chandan.

Baca Juga: Michelle Bachelet Serukan Pembentukan Mekanisme Independen untuk Mengklarifikasi Keberadaan Orang Hilang

Kulfi yang sedang menangis karena telah dibentak oleh Sikander (Chandan), diteriaki oleh Amyra bahwa Sikander tidak mencintainya lagi. Kulfi malah menjadi sangat sedih mendengar Amyra mengatakan hal seperti itu.

Kemudian, Chandan merasa bersalah dan berpikir bahwa jika perilakunya seperti ini malah akan semakin dicurigai, ia memasuki kamar Kulfi dan meminta maaf karena telah bersikap kasar kepadanya tadi. Ia juga meyakinkan kepada Kulfi bahwa dirinyalah adalah ayahnya sendiri. Namun, kali ini Kulfi masih tetap meragukan Sikander.

Baca Juga: Aktor Pemeran Ikatan Cinta Ini Siap Menikah 21 Maret Mendatang

Kulfi juga meyakinkan kepada teman-temannya bahwa Sikander yang sekarang ialah bukan ayah kandungnya. Dia yakin bahwa ayah kandungnya tidak mungkin memarahinya, apalagi sampai membentak dirinya seperti itu. Ia tidak merasakan sesuatu yang istimewa ketika Sikander memanggilnya sebagai putrinya.

Hal lain yang membuat Kulfi menjadi sangat yakin jika Sikander yang sekarang bukan ayahnya ialah bahwa sapu tangan peninggalan mendiang ibunya, didapati Kulfi sudah kotor. Sapu tangan itu dipakai oleh Sikander palsu untuk membersihkan sepatunya. Melihat sapu tangan ibunya, hati Kulfi begitu tersakiti.

Setelah itu, Chandan (Sikander palsu) membawa Kulfi ke studio rekaman sesuai dengan kesepakatan dengan Balwant untuk menandatangani kontrak. Kesepakatan itu berlangsung di sana. Mereka membayar tunai kepada Chandan dan Kulfi pun mulai bernyanyi. Hanya saja Kulfi tidak bisa berkonsentrasi saat menyanyi karena merasa sedih karena Chandan tidak melihatnya bernyanyi. Sikander pasu tersebut hanya sibuk menghitung uang yang baru saja diterimanya.

Baca Juga: Kisah Aprilia Manganang, Prajurit TNI AD yang Mengubah Status Gender Menjadi Pria

Bhalla, si musisi di studia rekaman juga merasa aneh dengan sikapnya Sikander palsu tersebut. Bukannya menyemangati anaknya yang sedang rekaman, ia malah sibuk menghitung uang. Lebih lagi, Bhalla benar-benar terkejut ketika Chandan berteriak memarahai Kulfi. Sebelumnya, Sikander yang ia kenal tidak pernah bertindak kasar dan kejam terhadap putrinya tetapi baru kali ini dia menyaksikan seperti itu.

Bee Benn

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x