Meracik Noken Asli Keerom, dari Kulit Pohon Momo Kering

- 12 Maret 2021, 10:53 WIB
Ilustrasi Noken Papua
Ilustrasi Noken Papua /Instagram/@konopa__

PORTAL PAPUA-Kerajinan noken asal Distrik Web, Kabupaten Keerom, Papua, yang dirajut atau dianyam dari serat kulit pohon momo perlu dilestarikan. Tradisi pembuatan noken atau kantung rajutan hingga saat ini masih berlangsung di Distrik Web.

Baca Juga: Melihat Benda Purbakal saat Permukaan Air Danau Sentani Sedang Surut

Kulit pohon momo diperoleh dari hutan setempat, yang diambil atau dikuliti bagian luarnya saat masih basah, kemudian dikeringkan di atas tungku api.
 
Setelah kulit pohon momo kering, akan berbentuk serat-serat kulit yang selanjutnya akan dipintal menjadi benang. 
 
Noken Keerom memiliki keunikan. Selain berfungsi praktis sebagai kantong atau wadah penyimpanan barang juga berfungsi religi. Noken juga digunakan sebagai bekal kubur dan menyimpan tulang manusia dalam penguburan mayat di gua-gua alam, yang hingga saat ini masih berlangsung di Distrik Web.
 
Namun, hingga kini belum ada program budaya berkaitan dengan pelestarian noken setempat oleh pemerintah Kabupaten Keerom. Sangat kontras dengan pengakuan noken sebagai warisan dunia oleh UNESCO, keberadaan noken asli Keerom belum menjadi prioritas pembangunan budaya di Keerom.
 
Tanpa upaya pelestarian, tradisi pembuatan noken asli Keerom bakal punah. Hanya generasi tua saja yang bisa membuat noken. Selain itu bahan serat kulit pohon momo mulai digantikan benang buatan pabrik. (Hari Suroto, Arkeolog Balai Arkeologi Papua )

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x