Network
PORTAL PAPUA-Kulfi semakin merasa kesal dengan sikapnya Sikander palsu, yang sebenarnya bernama Chandan. Kulfi diberitahu bahwa ada seorang pria yang akan menjadi manajer Kulfi untuk membuat rekaman lagu.
Dengan kemampuan Kulfi dalam dunia tarik suara tersebut, manajer itu meyakinkan Chandan bahwa mereka bisa menghasilkan banyak uang. Mendengar itu, Chandan begitu senang. Namun, di sisi lain, Kulfi tidak suka dengan cara seperti ini.
Baca Juga: Gempa di Wamena Tidak Berpotensi Tsunami
Kulfi bahkan disuruh oleh Chandan dan manajer itu untuk bernyanyi, membawakan sebuah lagu untuk partai politik. Kulfi yang masih anak-anak, tentunya merasa takut karena di sana ia tidak mengenal siapa pun, kecuali mereka berdua.
Dengan ketakutannya, Kulfi pun menolak untuk bernyanyi. Penolakan ini mengundang reaksi Chandan dan akhirnya, memarahi Kulfi karena menolak untuk bernyanyi. Chandan menjelaskan bahwa mereka akan mendapatkan banyak uang jika saja Kulfi bernyanyi untuk mereka karena saat ini merupakan momen yang tepat, yang mana bagian dari kampanye pemilihan partai politik.
Baca Juga: Ular Taipan Papua Jenis Ular Paling Mematikan, Memiliki Panjang 3 Meter
Selain itu, Amyra yang sedang kesal pun mendatangi Sikander palsu dan bertanya kepadanya kenapa ia tidak mengajarinya lagi bernyanyi. Dengan nada yang terkesan sombong, ia menjawab bahwa ia adalah putri seorang superstar dan untuk itu, tidak perlu bekerja lagi dan tidak mau melatih siapa pun. Mendengar hal ini, Lovely yang juga sedang berada di situ amat sangat terkejut. Ia termenung sembari memikirkan bahwa Sikander yang sekarang kini telah berubah. Ia bukan Sikander yang dulu dikenal baik hati dan sopan.
Baca Juga: Sadis, Kenal Lewat Facebook Dua Wanita Ini Lalu Dibunuh
Dengan tekad pribadi, Lovely mencari cara untuk terus mengikuti Sikander sembari mencari tahu sendiri, apakah ia benar-benar Sikander yang dulu atau bukan. Pemikiran tentang Sikander yang bersikap kasar terhadap Kulfi dan Amyra masih hangat di benaknya. Ditambah lagi dengan pernyataan Kulfi yang masih tetap meragukan Sikander yang sekarang bukan ayahnya lagi membuatnya semakin yakin bahwa ia adalah Sikander yang palsu.
