Diyakini Memiliki Kekuatan Super, Perempuan Didorong sebagai Pemimpin dan Srikandi BUMN

- 24 Desember 2020, 05:43 WIB
Ilustrasi perempuan.
Ilustrasi perempuan. /Pixabay/Pexels

 

PORTAL PAPUA - Diyakini memiliki kekuatan super sebagai pribadi yang yang menjalankan multiprofesi setiap harinya, kaum perempuan didorong  untuk menjadi pemimpin atau bos di lingkungan perusahaan BUMN.

Hal tersebut dikatakan langsung oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. “Kementerian BUMN mendorong para perempuan menancapkan eksistensinya sebagai perempuan karir dengan membentuk Srikandi BUMN. Dengan adanya Srikandi BUMN diharapkan akan ada peningkatan keterwakilan perempuan untuk meningkatkan kesetaraan gender di lingkungan BUMN,” kata Erick dikutip dari ANTARA.

Baginya, peran ibu sangat strategis karena selain bekerja ia juga menerapkan komunikasi yang baik di rumah, mengelola keuangan, menjadi guru, hingga menjaga kesehatan keluarga tercintanya agar terhindar dari virus COVID-19. Oleh sebab itu patut diapresiasi kepada perempuan hebat yang tidak hanya bekerja untuk dirinya sendiri tetapi juga memikirkan keluarga dan orang lain di sekitarnya.

Baca Juga: Sinopsis PUTRI UNTUK PANGERAN Rabu 23 Desember 2020, Mel Mengaku Jadian dengan Pangeran

“Saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada para ibu dan calon ibu yang sangat tangguh. Allah SWT menciptakan makhluk tangguh bernama perempuan yang mana sangat vital bagi kehidupan,” tukas Erick.

Posisi dan  tantangan menjadi sebuah penerapan peran ganda perempuan dalam bekerja. Hal tersebut harus tetap dijaga, sehingga berimbang antara bekerja, hidup dan sebagai orang tua dari anak-anak. Faktanya, terdapat lima Srikandi yang telah membuktikan menjadi pemimpin di pucuk pimpinan Badan Usaha Milik Negara.

Mereka yang dimaksud dalam lima srikandi BUMN ialah Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, Wakil Direktur Utama PT BNI (Persero) Adi Sulistyowati, Direktur Utama Perum DAMRI Setia N Milatia Moemin, Direktur Utama PT ASDP Indonesia (Persero) Ferry Ira Puspadewi, dan Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Alexandra Askandar.

Baca Juga: Sinopsis CINTA MULIA Rabu 23 Desember 2020, Perpisahan Lima Sahabat yang Menyedihkan

Sebanyak 15 persen kursi pimpinan BUMN ditempati oleh perempuan atas dorongan Menteri BUMN Erick Thohir. Meskipun demikian, Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan bahwa hal tersebut tidak dapat diraih tanpa adanya usaha.

“Saat kita menjadi pemimpin, tidak ada karpet merah. Lima belas persen itu harus dicapai, kompetensi dan pengetahuan kita harus ditingkatkan,” ujar Nicke dalam Perayaan Hari Ibu Seluruh BUMN yang disiarkan secara daring di Jakarta, Selasa 22 Desember 2020.

Nicke menjelaskan terdapat perbedaan antara pemimpin perempuan dan laki-laki. Mengutip pakar neurosains, dia menyebutkan otak perempuan dilengkapi dengan rencana strategi jangka panjang dan berkomitmen dalam pembangunan.

Baca Juga: Sinopsis SAMUDRA CINTA Rabu 23 Desember 2020, Pertengkaran Sengit Samudra dan Cinta Berujung Pisah

Sebagai perempuan, juga sudah dilahirkan sebagai makhluk yang memiliki rahim dan memiliki sifat melindungi, melahirkan, dan membesarkan.

“Sifat-sifat itu di manapun kita berperan, pasti kita tunjukkan. Sebagai seorang ibu dan sebagai seoran perempuan. Ini yang membedakan. Secara fisik perempuan memiliki daya tahan yang tinggi, daya juang yang tinggi, empati yang tinggi dan bertanggung jawab. Sesuatu yang sudah dimulai para ibu pasti dituntaskan,” terang dia.

Seorang ibu harus optimistis, berpikiran positif dan harus mampu memberikan energi untuk seluruh timnya. Itu pula yang harus dilakukan seorang pemimpin agar terus bergerak.

Baca Juga: Ada Desta, Hesty dan Vincent di Tonight Show, Ini Jadwal Acara NET TV Hari Ini Rabu 23 Desember 2020

“Tetap persyaratan sebagai seorang pemimpin yakni memiliki pengetahuan, kompeten dan memiliki solusi. Sebagai seorang ibu, pasti selalu ada solusi dalam situasi sesulit apapun,” jelas dia.

Direktur Utama PT ASDP Indonesia (Persero) Ferry, Ira Puspadewi, mengatakan sebagai perempuan, dirinya tidak pernah merasa terintimidasi menjadi pemimpin perempuan yang didominasi pekerja lelaki.

Pemimpin perempuan, lanjut Ira, memiliki kelebihan yakni naluri kolaborasi. Hal itu berdasarkan penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa primata yang dipimpin perempuan lebih mudah berkolaborasi dan jarang terlibat dalam pertikaian.

Baca Juga: Jodha Akbar Tayang Pukul 13.30 WIB, Ini Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini Rabu 23 Desember 2020

“Perempuan lebih mudah berkolaborasi tanpa merasa teretorial,” kata Ira.

Sebagai pemimpin perempuan yang didominasi pekerja lelaki, ia mengaku pernah merasa “dikerjai” oleh bawahannya yang berbadan besar. Tapi dengan pendekatan yang baik tidak perlu menggunakan kekerasan namun bisa dilakukan dengan sikap kolaborasi dan mengayomi.

Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero), Alexandra Askandar, mengatakan peran ganda perempuan merupakan anugerah sekaligus tantangan.

Baca Juga: Update HARGA EMAS Rabu 23 Desember 2020, Emas Antam Retro Naik Rp461.000 untuk 0,5 Gram

Dilema kerap terjadi ketika perempuan menikah. Pada saat itu muncul pertanyaan yang muncul pada diri seorang perempuan, mana yang perlu diprioritaskan apakah keluarga atau berkarir.

“Dengan berjalannya waktu hal itu tersebut tidak lebih baik. Kenapa? karena lahir anak pertama. Polemik itu muncul lagi. Lalu ada anak kedua dan seterusnya,” terang Alexandra.

Belum lagi tuntutan yang berbeda, saat anak mulai sekolah. Hal itu menjadi tantangan utama. Selain itu, terdapat tantangan lain yang menghambat karir perempuan.

Baca Juga: JADWAL ACARA TV RCTI 23 Desember 2020, Usaha Al Buktikan Reyna Anak Kandung Andin di IKATAN CINTA

Misalnya saja bias yang tak disadari di tempat kerja, yang mana ada perbedaan perlakukan antara karyawan perempuan dan laki-laki.

“Hal itu terjadi karena budaya, persepsi yang terbentuk. Mungkin yang menjadi perhatian adalah kekerasan di tempat kerja,” jelas dia lagi.

“Tidak sedikit perempuan yang bisa menjalankan peran tersebut,” terang dia lagi.

Baca Juga: Bukti Reyna Anak Kandung Andin Terungkap, Ini Sinopsis IKATAN CINTA Rabu 23 Desember 2020

Saat pandemi COVID-19, peran ibu juga bertambah tidak hanya bekerja, orang tua tetapi juga menjadi guru bagi anak-anaknya. Alexandra menjelaskan penting adanya sistem dukungan yang baik oleh keluarga.

Support system tersebut dapat terjadi dengan komunikasi yang baik, sehingga tuntutan peran ganda tersebut bukan dirasakan sebagai beban karena kita mendapatkan dukungan penuh.”

Saat ini, sejumlah instansi telah memberikan kemudahan bagi perempuan dalam berkarya. Mulai dengan memberikan waktu yang fleksibel, dukungan seperti ruang menyusui maupun tempat pengasuhan anak.

Baca Juga: Anggota Komisi I DPR RI Yan Mandenas Angkat Bicara Soal Pelanggaran HAM di Papua

Bahkan pada masa pandemi, bekerja dari rumah secara total tidak mengurangi produktivitas dan efektivitas dalam berkarya. Artinya perusahaan ke depan lebih dapat menerapkan waktu kerja yang fleksibel.

Direktur Utama Perum DAMRI, Setia N Milatia Moemin, tak pernah berpikir diperlakukan berbeda dengan laki-laki, yang dia pikirkan hanya pekerjaannya selesai.

“Saat kita menjadi pemimpin perempuan ditengah dunia yang didominasi laki-laki, maka timbul keraguan dari pekerja. Tapi saya tidak pikirkan hal itu,” kata Milatia.

Baca Juga: Hari Ibu di Indonesia Bukanlah Mother’s Day, Ini Alasannya

Milatia menjelaskan tidak ada karpet merah bagi perempuan untuk mencapai pucuk pimpinan. Meskipun saat dibandingkan , orang lebih mudah memilih pemimpin laki-laki dibandingkan perempuan. Sehingga seorang perempuan harus bekerja keras untuk membuktikan bahwa ia layak sebagai pemimpin.

Sementara Wakil Direktur Utama PT BNI (Persero), Adi Sulistyowati, mengatakan hasil penelitian menunjukkan pemimpin perempuan unggul dalam kapabilitasnya dan memiliki kekuatan yang luar biasa.

“Ada empat besaran yang saya lihat antara kepemimpinan laki-laki dan perempuan. Pemimpin perempuan lebih cenderung memberikan inspirasi dan motivasi. Pola pemimpin tidak hanya reward dan punishment saja atau perintah, tetapi lebih pada pendekatan sebagai seorang ibu,” terang Sulistyowati.

Baca Juga: WhatsApp Luncurkan Fitur Baru untuk Belanja Kado Natal, Ini Cara Memesan Produk di Toko Lokal

Kemudian, pemimpin perempuan lebih mengedepankan pada kerja sama tim dan bukan individu. Berikutnya pemimpin perempuan lebih memberikan solusi pada timnya dan mengajak timnya pada sampai pada tujuan.

“Terakhir, dalam membangun timnya dengan pelatihan, pendampingan dan umpan balik. Disini penting pengawalan, pendampingan, komunikasi, untuk mendorong mereka untuk maju ke depan,” kata dia lagi.***

Reporter: Rafael Fautngilyanan

 

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah