Perombakan Kabinet, Jokowi Berikan Contoh Arti Demokrasi yang Sebenarnya

- 24 Desember 2020, 05:30 WIB
Presiden Jokowi lantik enam menteri baru Kabinet indonesia Maju, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Presiden Jokowi lantik enam menteri baru Kabinet indonesia Maju, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). /BPMI Setpres/Laily Rachev/presiden.go.id

 

PORTAL PAPUA - Dalam pembentukan formasi baru kabinet, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dianggap telah memberikan sebuah contoh mengenai arti sebenarnya dari sebuah demokrasi.

Demokrasi yang dimaksudkan Jokowi ialah demokrasi yang terbuka, adil, baik, dan jujur. "Lebih baik kita adu program saja yang santun. Jelekin sono jelekin sini, itu enggak baik. Enggak memberi pendidikan politik yang baik pada rakyat," kata Jokowi dikutip dari ANTARA.

Sikap polarisasi yang membuat rakyat selama ini terpengaruh sangat tidak diinginkan Jokowi. Hal ini dianggap sangat membelenggu kehidupan politik di Indonesia akibat politik identitas. Kontestasi politik sejatinya ialah suatu metode beradab untuk mencari dan menghasilkan pemimpin terbaik dalam sistem demokrasi.  Sehingga selama ini tujuan dari berpolitik adalah cerita yang happy ending, bukan sad ending.

Baca Juga: Sinopsis PUTRI UNTUK PANGERAN Rabu 23 Desember 2020, Mel Mengaku Jadian dengan Pangeran

Sering menjadi tontonan publik yang tak beretika dengan adanya istilah Slapstick yakni cebong dan kampret. Kedua istilah tersebut masing-masing menujukkan kefanatikan tentang sebuah peluang kebenaran nyata yang disebutkan pihak lain. Meskipun masih ada faktor pendorong, kenyataan tersebut masih terjadi hingga sekarang.

Mereka yang  memberi dukungan pada kubu Jokowi disebut cebong, sedangkan mereka yang memberi dukungan pada kubu Prabowo Subianto disebut kampret. Faktanya, dalam kontestasi politik belum ada yang dapat dipastikan kecuali kepentingan untuk berbakti kepada bangsa dan negara. Masing-masing kubu selalu mempertahankan argumen dan menganggap kubu yang lain selalu salah.

Sebuah sinyal rekonsiliasi saat ini sedang diberikan oleh Presiden Jokowi, karena hanya Jokowi yang bisa meredam kebisingan ini. Ia berani menunjuk orang dari "kubu sebelah", yaitu Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif setelah sebelumnya juga menunjuk Prabowo Subianto (Menteri Pertahanan) dan Edhy Prabowo (Menteri KKP).

Baca Juga: Sinopsis CINTA MULIA Rabu 23 Desember 2020, Perpisahan Lima Sahabat yang Menyedihkan

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x