Bantuan tersebut, dialokasikan untuk tenaga pendidikan non-PNS yang berada di bawah Kemendikbud dan Kemenag. Sebanyak 2,4 juta tenaga pendidik non-PNS akan mendapatkan bantuan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut hadir juga Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani. Ia mengatakan, ada 2,4 juta tenaga pendidik non PNS tersebut terbagi 1,6 juta di bawah Kemendikbud dan 0,8 juta orang di bawah Kemenag.
“Bantuan gaji guru honorer Kemendikbud dan Kemenag totalnya mencapai lebih dari 2,4 juta orang. 1,6 juta di bawah Kemendikbud dan 0,8 juta orang di bawah Kemenag,” katanya dilansir dari Antara.
Baca Juga: Sedang Live Serial India Cahndragupta Maurya di ANTV Rabu 18 November 2020
Sri Mulyani mengatakan masing-masing tenaga pendidik itu akan mendapatkan total bantuan sebesar Rp1,8 juta yang ditransfer Rp600 ribu selama tiga bulan langsung ke rekening masing-masing penerima.
Sementara itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim menyatakan untuk tenaga pendidik non PNS di bawah lingkungan Kemendikbud akan diberikan kepada 2,03 juta orang dengan total anggaran Rp3,66 triliun.
Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Karyawan Sewasta Gagal Dapat Bantuan BLT Subsidi
"Total sasaran 2,03 juta orang terdiri dari 162.277 dosen pada PTN dan PTS, 1,63 juta guru dan pendidik pada satuan pendidikan negeri dan swasta, 237.623 tenaga perpustakaan, tenaga laboraturium, serta tenaga administrasi," katanya.
Persyaratan untuk mendapat bantuan ini adalah:
- Warga negara Indonesia (WNI),
2. Berstatus bukan sebagai PNS,
3. Memiliki penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan.
4. Tidak menerima bantuan subsidi upah dari Kementerian Tenaga Kerja sampai 1 Oktober 2020 serta tidak menerima Kartu Pra Kerjasampai 1 Oktober 2020.
Baca Juga: BLT Subsidi Tahap 3 Sudah Dicair, Cek ke Bank BCA dan BNI