Meredam Radikalisme Dari Sekolah, Oleh : Jan Willem Ongge (Mahasiswa Program doctor Universitas Siber Asia)

- 6 Juli 2022, 21:30 WIB
Kabar mengejutkan dari Garut, ada warga yang terpapar radikalisme berkeyakinan cukup bayar infaq Rp25.000 per bulan dijamin masuk surga, tak perlu shalat
Kabar mengejutkan dari Garut, ada warga yang terpapar radikalisme berkeyakinan cukup bayar infaq Rp25.000 per bulan dijamin masuk surga, tak perlu shalat /Pikiran Rakyat/Riadi/

Baca Juga: Latihan Hari Kedua Ramai Sudah Bergabung, Persipura Kedatangan Tambahan Kiper dari Jawa Tengah

Paham Radikalisme, Ekstrimisme, bom kuningan dan yang paling baru adalah bom kampung Melayu. Aksi terorisme masih berpotensi kuat terjadi di Indonesia. Paham Radikalisme, Ekstrimisme, dan Terrorisme  merupakan salah satu ancaman nyata the yang besar terhadap dinamika sosial, ekonomi dan politik, sehingga mampu menciptakan rasa tidak aman pada masyarakat luas.

Pendidikan Karakter di Sekolah


Dalam dunia pendidikan, berkembangnya paham-paham berbahaya dapat dimulai dari tind tindakan intoleransi, diskriminatif dan kekerasan pada para peserta didik. Pola yang sering dilingkungan sekolah yaitu, siswa yang melihat ketidakadilan merasa terpanggil untuk mel dengan menganggap kekerasan sebagai satu-satunya solusi memecahkan masalah.


Untuk memangkas perkembangbiakannya, selain peningkatan pemahaman guru maupun si terhadap bahaya radikalisme, ekstremisme dan terorisme, peningkatan pendidikan karakten menjadi upaya strategis untuk memurnikan kembali fungsi dan tujuan pendidikan nasional mengembangkan potensi siswa agar menjadi warga Negara yang demokratis dan bertangg jawab.

Baca Juga: Cara Tepat Petugas Lapangan Tangani PMK
Dibanyak Negara pendidikan karakter mendapatkan tempat sejak pendidikan dasar dimul Salah satu upaya penerapan di sekolah yaitu, dengan meleburkan pendidikan karakter dal proses pembelajaran dimana norma-norma dan nilai yang terkandung dalam setiap materi pelajaran dapat dikembangkan dan dihubungkan dengan kehidupan nyata sehari-hari sehi siswa tidak hanya memiliki kecerdasan dibidang pengetahuan dan teknologi tetapi juga secara spiritualitas, sikap dan perilaku.

Terutama pada mata pelajaran agama, budi pekert sejarah atau pendidikan kewarganegaraan harus mampu membangkitkan ketakwaan, kebijksanaan dan kearifan siswa terhadap segala situasi yang dihadapi.

Selain itu, penera budaya sekolah memegang peranan penting dalam rangka pembentukan karakter yang ba Budaya sekolah adalah upaya pembiasaan karakter yang akan dibentuk melalui kegiatan

kegiatan yang terus-menerus dibangun dan dilakukan oleh semua yang terlibat dalam pro pendidkan disekolah.

Misalnya untuk menciptakan budaya religius, diawal kegiatan pembelajaran sekolah mewajibkan siswa untuk berdoa, membaca ayat-ayat kitab suci dan merenungkannya.

Baca Juga: Porkab II Kabupaten Jayapura Telan Anggaran Rp9 Milyar

Kegiatan ini bisa dilakukan secara terpimpin untuk semua guru dan siswa, untuk menanamkan karakter kebangsaan dan cinta tanah air, sekolah rutin melaksanakan upacara bendera, peringatan hari pahlawan dan hari-hari bersejarah, mewajibkan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta mengenalkan lagu-lagu nasional dan daerah kepada siswa atau melalui kegiatan kesenian sekolah, siswa diajarkan tentang keberagaman Indonesia. Dari situ, akan timbul rasa toleransi yang tinggi dalam diri siswa.

Halaman:

Editor: Eveerth Joumilena


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah