Perombakan Kabinet, Jokowi Berikan Contoh Arti Demokrasi yang Sebenarnya

- 24 Desember 2020, 05:30 WIB
Presiden Jokowi lantik enam menteri baru Kabinet indonesia Maju, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020).
Presiden Jokowi lantik enam menteri baru Kabinet indonesia Maju, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020). /BPMI Setpres/Laily Rachev/presiden.go.id

"Kalau Anda manusia, lalu ada di pihak saya, bagaimana? Ya pikirkan saja. Saya tidak mengerti apa salah saya. Saya menghormati beliau (Megawati)," kata Prabowo, di Jakarta, Minggu 16 Maret 2014, menyinggung Perjanjian Batu Tulis yang dia tandatangani bersama ketua umum DPP PDI Perjuangan itu.

Meski demikian, Prabowo dan Megawati pada akhirnya tetap menjalin dan membangun komunikasi yang baik untuk mewujudkan bangsa Indonesia yang bersatu.

Buktinya, pada acara Presidential Lecture bertajuk "Internalisasi dan Pembumian Pancasila" yang digagas Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Megawati buka-bukaan tentang hubungan baiknya dengan Prabowo telah terjalin sebelum Prabowo kembali ke Tanah Air pada 2 Januari 2000. Sejak reformasi, Prabowo memang sempat meninggalkan Indonesia untuk beberapa waktu.

Baca Juga: Bukti Reyna Anak Kandung Andin Terungkap, Ini Sinopsis IKATAN CINTA Rabu 23 Desember 2020

"Dulu saya ambil beliau yang keleweran. Saya marah, siapa yang buang beliau jadi stateless? Saya marah pada Menteri Luar Negeri, saya marah pada Panglima (TNI). Apapun juga, beliau manusia Indonesia. Pulangkan. Itu tanggung jawab kita," kata Megawati, saat memberikan sambutannya.

Setelah bertahun-tahun, bisa jadi sikap Megawati pada waktu itu ternyata kemudian mengilhami Jokowi juga. Kendati pernah bersaing ketat pada Pemilu 2014 dan 2019, Jokowi pada akhirnya tetap merangkul Prabowo dalam kabinetnya. Selisih perolehan suara menjadi penentu hasil.***

Reporter: Rafael Fautngilyanan

 

Halaman:

Editor: Ade Riberu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah