Kritik sepanjang konstruktif tentu boleh saja. Asal tidak boleh sampai ada permusuhan di antara sesama anak bangsa.
Baca Juga: Jodha Akbar Tayang Pukul 13.30 WIB, Ini Jadwal Acara TV di ANTV Hari Ini Rabu 23 Desember 2020
Surut sedikit terhadap waktu, untuk PDI Perjuangan dan Gerakan Indonesia Raya, momen krusial itu mungkin adalah penandatanganan sesuatu perjanjian yang dinamakan "Perjanjian Batu Tulis" oleh Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto pada 16 Mei 2009.
Saat itu, PDI Perjuangan sudah menjadi partai politik yang mapan - sebagai "jawaban" dari PDI yang sebelumnya dikooptasi pemerintahan Orde Baru - sementara Partai Gerindra adalah pendatang baru yang menjanjikan. Megawati-Prabowo bersekutu dalam kontestasi Pemilu 2009 berhadapan dengan Wiranto-Jusuf Kalla dan petahana, Susilo Yudhoyono-Budiono.
Belum ada yang mengetahui seperti apa isi dokumen perjanjian yang sebenarnya. Namun berdasarkan informasi yang beredar, terdapat tujuh poin kesepakatan yang intinya memberi gambaran kedekatan kedua partai politik itu.
Baca Juga: Update HARGA EMAS Rabu 23 Desember 2020, Emas Antam Retro Naik Rp461.000 untuk 0,5 Gram
Apalagi di poin terakhir, menurut pernyataan Prabowo selaku ketua Dewan Pembina DPP Partai Gerindra, adalah berisi pernyataan PDI Perjuangan untuk mendukung pencalonan Prabowo sebagai calon presiden pada Pemilu 2014.
Namun semua perjanjian itu tidak terlaksana, bahkan hingga sampai poin ketujuh pun tidak.
PDI Perjuangan memilih mencalonkan Joko Widodo dari Solo, Jawa Tengah, untuk melawan pencalonan Prabowo, yang akhirnya membuat mayoritas masyarakat memilih Jokowi daripada Prabowo.
Baca Juga: JADWAL ACARA TV RCTI 23 Desember 2020, Usaha Al Buktikan Reyna Anak Kandung Andin di IKATAN CINTA