Hendaklah Kamu Saling Mengasihi Sebagai Saudara dan Saling Mendahului Dalam Memberi Hormat

- 26 Mei 2022, 12:30 WIB
Selamat Merayakan kenaikan Tuhan Yesus Kristus Ke Sorga..  Tuhan Yesus Memberkati.
Selamat Merayakan kenaikan Tuhan Yesus Kristus Ke Sorga.. Tuhan Yesus Memberkati. /Portal Papua/

PORTAL PAPUA  -  “Kemudian berkatalah para imam dan para nabi itu kepada para pemuka dan kepada seluruh rakyat itu, katanya: "Orang ini patut mendapat hukuman mati, sebab ia telah bernubuat tentang kota ini, seperti yang kamu dengar dengan telingamu sendiri” (Yeremia 26:11).

Jangan melawan arus! Kalau mau selamat, jangan bersebarangan pendapat! Entah berapa kali kita dinasihati seperti ini. Tidak di rumah, kantor, gereja, atau di mana saja, nasihat seperti ini kerap dicetuskan supaya posisi kita aman. Tetapi tidak semua orang yang melawan arus salah. Justru melawan arus karena kebenaran adalah tindakan yang berani dan mulia.
Baca Juga: Jika Seorang Tidak Dilahirkan Kembali, Ia Tidak Dapat Melihat Kerajaan Allah
Contohnya adalah Yohanes Pembaptis. Khotbah yang disampaikan bukanlah, “Smile God loves you (Senyumlah, Allah mengasihimu)!” Bukan. Bukan itu. Khotbahnya adalah “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka” (Mat. 23:33)?

Begitu juga dengan Nabi Yeremia. Khotbahnya bukan, “Aku baik-baik, engkau baik-baik.” Tetapi khotbahnya tentang penghukuman, penghakiman, murka Allah, dan hal-hal “negatif” lainnya. Wah, khotbah semacam ini akan membuat gerah orang yang terbiasa mendengarkan khotbah “positif” dan mereka yang masih tinggal di dalam dosa.
Baca Juga: Bagi 4.602 Set Top Box di Masyarakat, Gustaf Griapon Ajak Pengguna TV Pasang Alat STB Untuk Siaran Digital
Khotbah Nuh tak jauh beda. Khotbahnya bukan, “Sesuatu yang baik pasti akan terjadi di tempat ini. Mari kita rayakan dengan pesta.” Bukan itu khotbahnya. Khotbah Nuh berisi kecaman terhadap generasi yang telah menyimpang dari kebenaran. Bahkan Yesus sendiri mengecam bangsa Israel yang bebal dengan pemimpinnya yang berpenampilan seperti orang suci, tetapi dalamnya penuh dengan kotoran, “Celakalah orang-orang Farisi  ahli Taurat  orang Saduki  orang munafik  anak-anak gelap  pemimpin-pemimpin buta keturunan ular beludak!” Nasib orang yang melawan arus tidaklah menyenangkan.

Setiap hari harus mengalami intimidasi dan ancaman pembunuhan. Dan tidak sedikit dari hamba-hamba Allah yang harus mati terbunuh karena berita kebenaran yang disampaikannya.

Kalau Anda adalah orang percaya yang mau “aman” di lingkungan Anda, biarkan orang-orang di sekitar Anda yang tidak malu berbuat segala macam kecemaran. Bahkan Anda pasti akan mendapat penghargaan dari mereka selama Anda tidak mempersoalkan hidup mereka yang tidak benar. Tetapi Anda harus mempertanggungjawabkan sifat Anda yang pengecut itu di pengadilan Allah nanti.
Baca Juga: Presiden Jokowi Pastikan Pemerintah Siapkan Kebijakan Antisipasi Lonjakan Harga Pangan
Sebaliknya, kalau Anda mengaku anak-anak terang, Anda harus berani bertindak tanpa kompromi menegur mereka yang hidupnya tidak benar. Anda harus berani menyampaikan berita kasih karunia bagi mereka yang menerima Anak Allah dan penghukuman di neraka bagi mereka yang menolak-Nya.(DH)

Questions:
1. Mengapa banyak orang tidak berani melawan arus meskipun tahu ia benar?
2. Apa tantangan untuk hidup benar dan melawan arus?

Values:
Kekristenan sejati adalah berani melawan arus sendirian di tengah kepungan ketidakbenaran.

Kingdom Quote:
Banyak orang Kristen lebih takut gajinya dipotong daripada memberitakan kebenaran.

Baca Juga: Kadiskominfo Papua, Jeri A. Yudianto Akui Kunjungan Belajar ke Banten Terkait Keterbukaan Informasi Publik
“Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.”
__  Roma 12.10

Saling mengasihi sebagai saudara bukanlah sekedar slogan; melainkan perlu untuk dihidupi.
Kita perlu saling mengenal satu sama lain, sehingga dapat saling melayani, saling mengasihi dan saling memberkati.

Apa yang sudah kita lakukan akhir-akhir ini kepada saudara-saudara seiman kita?.***

Editor: Eveerth Joumilena

Sumber: King's Sword


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x