Fakta Mengejutkan! Mgr. Petrus Canisius Mandagi menjadi Salah Satu Target Aksi Teroris di Merauke

- 1 Juni 2021, 12:51 WIB
Teroris JAD diciduk Densus 88 di Merauke.
Teroris JAD diciduk Densus 88 di Merauke. /Tribaratanews

PORTAL PAPUA-Beberapa hari yang lalu Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri berhasil menangkap dan mengamankan 10 orang terduga teroris di Selatan Papua, Merauke. Kesepuluh orang tersebut berinial IK, AP, YK, WS, SD, DS, UAT, ZR, SB dan AK, terdapat di antaranya pasangan suami istri.

Mereka ini diduga merupakan jaringan Ansharut Daulah yang memilih bergabung bersama kelompok radikal Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Hal itu dibenarkan oleh Mabes Polri di Jakarta.

Baca Juga: Kapolda Papua Bersama Kapolres akan Evaluasi Penempatan Anggota di Wilayah Rawan

“Jadi, 10 orang itu sebagai kelompok Ansharut Daulah yang ada kaitannya dengan ISIS. Mereka juga mengikuti latihan fisik (i’dad) di sana dengan menggunakan senjata,” ungkap Argo di Mabes Polri, Jakarta (31/5).

Beliau menyampaikan juga bahwa ada beberapa tempat yang menjadi target untuk melakukan aksi teror. Ia memastikan akan terus melakukan penyelidikan sampai tuntas mengenai jaringan teroris ini di Merauke.

“Sasarannya itu melakukan aksi teror ada di Polres, ada di gereja dan ada di Satlantas Polres.” Ia melanjutkan, “Tentunya memeriksa itu tidak sekaligus selesai, tentunya masih ada teknis dan taktik dari Densus biar mereka memberikan keterangan yang terus terang, keterangan apa yang mereka alami,” tutur Argo. 

Baca Juga: Kapolda Papua Sebut 10 Teroris Merauke Terlibat Kasus Bom Bunuh Diri Makassar

Bahkan, sebuah fakta baru terkuak dari kesepuluh teroris ini bahwa salah satu target incaran mereka ialah salah seorang pemimpin tokoh agama Katolik, yakni Mgr. Petrus Canisius Mandagi selaku Uskup Keuskupan Agung Merauke. 

Aksi salah seorang teroris untuk menyerang Mgr. Mandagi sempat tertunda dikarenakan dalam Gereja Katedral yang dimasuki kala itu Uskup tidak berada di dalamnya. Akhirnya, ia mengurungkan niatnya untuk aksi bom bunuh diri tersebut.

“Karena sasaran bunuh dirinya mungkin seperti ini,” ungkap Untung Sangadji. 

Baca Juga: Gelaran PON XX Papua Tersisa 4 Bulan Lagi, Dua Wilayah Ini Malah Tolak Jadi Tuan Rumah

Untuk diketahui bahwa Mgr. Mandagi merupakan Uskup Agung yang berasal dari Sulawesi Utara yang pada tanggal 18 Desember 1975 ditahbiskan menjadi imam di Manado dan mendapat tugas pertamanya sebagai socius pada pembinaan calon anggota biarawan MSC di Karanganyar sejak 1976-1977.

Pada tahun 1990, beliau dipilih untuk menjadi Provinsial Provinsi MSC di Indonesia. Tiga tahun berselang, tepatnya pada tanggal 10 Juni 1994 mendiang Paus Yohanes Paulus II menunjuk Mgr. Mandagi untuk meneruskan kepemimpinan sebagai seorang Uskup dengan meneruskan kegembalaan yang sebelumnya diemban oleh Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C di Keuskupan Amboina.

Baca Juga: Demi Keselamatan Rakyat Sipil, TPNPB-OPM Tetapkan Lokasi Perang dengan TNI-Polri

Terhitung sejak 7 Agustus 2019, beliau ditugaskan untuk menjadi Administrator Apostolik sede plena Keuskupan Agung Merauke setelah Mgr. Nicolaus Adi Seputra, M.S.C dibebastugaskan untuk menjalani on-going formation

Bee Benn

Editor: Atakey


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah